Penyebab Calon Praja IPDN Maulana Izzat Nurhadi Meninggal Dunia, IPDN Bantah karena Kekerasan
Pihak kampus IPDN memastikan meninggalnya Maulana Izzat Nurhadi bukan akibat kelelahan karena mengikuti pendidikan dasar.
SERAMBINEWS.COM, SUMEDANG - Terungkap detik-detik Maulana Izzat Nurhadi (20), calon Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXXVI asal Maluku Utara, meninggal dunia.
Maulana Izzat Nurhadi meninggal saat menjalani Pendidikan Dasar Mental dan Disiplin Praja (Diksarmendispra) di Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (8/10/2025) malam.
Pihak kampus IPDN memastikan meninggalnya Maulana Izzat Nurhadi bukan akibat kelelahan karena mengikuti pendidikan dasar.
Maulana Izzat Nurhadi sebelum meninggal mengeluh lemas setelah mengikuti apel terakhir pada Rabu (8/10/2025) malam sekira pukul 22.00 WIB.
Setelah itu, Maulana Izzat pun dilarikan ke Klinik Pratama IPDN hingga akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Universitas Padjadjaran (Unpad) Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat hingga akhirnya ia dinyatakan meninggal dunia.
Baca juga: Resmi! 1.059 Peserta Lulus Calon Praja IPDN 2025, Ini Cara Cek Hasil dan Syarat Registrasi
Kronologis Kejadian
Wakil Rektor Bidang Hukum, Kerjasama dan Kepegawaian IPDN Arief M Edie mengungkap kronologis meninggalnya Maulana Izzat Nurhadi.
Peristiwa berawal dari apel malam, sebagai bagian dari kegiatan rutin pada pukul 22.00 WIB.
Apel malam dilakukan dalam rangka pengecekan terhadap calon praja jelang persiapan tidur.
Saat itu, Maulana Izzat mengeluh lemas.
"Kemudian kita cek kenapa dan sebagainya, dibawa ke Kamar Sakit Asrama (KSA) IPDN atau yang kini menjadi Klinik Pratama IPDN, malam itu dicek segala macam," kata Arief M Edie, ditemui sejumlah wartawan di IPDN, Jumat (10/10/2025) dikutip dari Tribunjabar.id.
"Kemudian dikirim ke RS Unpad, lalu di RS Unpad dinyatakan meninggal. Di RSHS dipulasara," kata Arief M Edie.
Arief M Edie menegaskan penyebab kematiannya diawali lemas saja dan bukan akibat kelelahan karena Diksar.
"Tidak lelah juga, saturasi masih 70, tapi kemudian dinyatakan meninggal dunia," ucapnya.
Menurut dokter, Maulana Izzat meninggal dunia akibat mengalami henti jantung.
"Divonis henti detak jantung. Kalau bawaan (penyakit jantung) pasti tidak akan diterima. Meninggal jam 23.50," katanya.
Baca juga: Bupati Aceh Timur Al-Farlaky-Zainal Ikut Retreat di Kampus IPDN Jawa Barat
IPDN Pastikan Tak Ada Kekerasan
Kepala Biro Hukum, Kepegawaian, dan Hubungan Masyarakat Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Arief M, membantah calon praja angkatan XXXVI asal Maluku Utara, Maulana Izzat Nurhadi, meninggal karena kekerasan
Arief mengatakan, dari hasil pemeriksaan medis, Maulana meninggal akibat henti jantung usai mengikuti Pendidikan Dasar (Diksar) pada Rabu (8/10/2025) malam.
"IPDN sekarang zero kekerasan, jadi almarhum ini meninggal tidak ada unsur kekerasan, tidak juga karena kelelahan," ujar Arief saat jumpa pers di IPDN Kampus Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Jumat (10/10/2025) pagi.
"Selesai mengikuti apel malam, almarhum mengeluh lemas. Kemudian, kami cek semuanya, tensi, tapi karena kondisi tak membaik kami bawa ke RS Unpad, jadi meninggalnya di RS Unpad," tutur Arief.
Maulana meninggal dalam perawatan di RS Unpad pada Rabu malam sekitar pukul 23.50 WIB. Jenazah kemudian dibawa ke RSHS Bandung untuk pemulasaraan.
Arief memastikan, kondisi Maulana sehat saat pendaftaran awal di daerah asal hingga mengikuti Diksar di IPDN Kampus Jatinangor.
"Kondisinya sehat, seleksi daerah, tiba di sini sehat semuanya. Sebelumnya juga tidak mengeluh lelah, hanya saat itu almarhum mengeluh lemas. Kami periksa, karena kondisinya tidak membaik kami bawa ke RS," tutur Arief.
Arief mengatakan, Diksar IPDN belum melibatkan senior atau pihak dari IPDN, dan kegiatan hanya baris berbaris.
"Isu kekerasan di IPDN ini memang paling seksi ya, apalagi di medsos, informasinya kalang kabut ya. Padahal tidak ada kekerasan ya. Dari hasil pemeriksaan medis juga tidak ada tanda bekas kekerasan pada tubuh almarhum, medis menyatakan henti jantung," kata Arief.
Kini, jenazah sudah dihantarkan ke rumah keluarganya di Maluku dan telah dimakamkan.
IPDN pun telah mengunjungi rumah duka dan menyisipkan santunan.
IPDN menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Maulana Izzat Nurhadi.
"Kami sampaikan duka cita, semoga husnul khatimah," kata Arief M Edie.
IPDN merasa kehilangan, namun meninggalnya Maulana Izzat Nurhadi direnungi sebagai sebuah lecutan bagi teman-teman seangkatannya untuk lebih semangat.
"Semangatnya tinggi, terbukti bisa melalui berbagai seleksi dan lolos, mungkin belum garis tangan beliau, tapi menjadi penyemangat bahwa perjuangan panjang," ucapnya.
Keluarga Tolak Visum
Pihak IPDN sempat menawarkan melakukan visum terhadap jenazah, namun keluarga Maulana Izzat Nurhadi menolak.
"Keluarga kita tawarkan apakah mau visum. Keluarga mengatakan tidak," kata Arief M Edie.
Arief menegaskan IPDN saat ini sudah kosong dari kekerasan, apalagi yang ditimbulkan senioritas.
"IPDN sudah zero kekerasan. Calon Praja belum berhubungan dengan senior, masih ditangani tim Diksar, karena belum lulus," ucapnya.
Baca juga: Reshuffle BPKS, Empat Pejabat yang Sempat Nyatakan Mosi Tak Percaya Kini Tergeser
Baca juga: Kapan Pendaftaran CPNS 2026 Dibuka? Ini Jawaban Kepala BKN dan KemenpanRB
Baca juga: Instruksi Bupati Aceh Timur Dijadikan Lelucon, Dua Petugas Puskesmas Julok Sudah Minta Maaf
Sebagian tayang di TribunJabar
Hadiri Doa Bersama untuk Syuhada GAM di Aceh Utara, Mualem: Harus Ada Dana Abadi untuk Eks Kombatan |
![]() |
---|
Reshuffle BPKS, Empat Pejabat yang Sempat Nyatakan Mosi Tak Percaya Kini Tergeser |
![]() |
---|
Bupati Aceh Besar Usulan Pemekaran Kecamatan Seulimeum, Ini Nama Kecamatan dan 13 Gampong yang Masuk |
![]() |
---|
Pembangunan Terowongan Geurutee Diminta Dipercepat, Jadi Akselerator Ekonomi Lintas Barat |
![]() |
---|
Mualem Lantik Tiga Deputi BPKS Sabang, Ini Susunannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.