Konflik Palestina vs Israel

20 Sandera Israel Akan Dibebaskan Hamas, Israel Siap Lepas Ratusan Warga Palestina

Pertukaran tersebut dilakukan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata sementara sesuai usulan Presiden AS Donald Trump.

Editor: Faisal Zamzami
Kolase Facebook via New York Post
SANDERA ISRAEL - Tangkapan gambar kolase sandera Israel yang akan dibebaskan Hamas. Hamas resmi menerbitkan nama 20 sandera hidup dari Israel yang akan dibebaskan pada Senin hari ini (13/10/2025) siang ini jam 13.00. 

SERAMBINEWS.COM - Setelah beberapa bulan terakhir melakukan negosiasi yang difasilitasi Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat, Hamas dan Israel akhirnya sepakat melakukan pertukaran sandera dan tahanan,  Senin (13/10/2025).

Menurut laporan BBC International, kelompok perlawanan Hamas akan membebaskan 20 sandera yang masih hidup, sementara Israel akan melepas ratusan warga Palestina yang ditahan di berbagai penjara.

Pertukaran tersebut dilakukan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata sementara sesuai usulan Presiden AS Donald Trump.

Rencananya pertukaran sandera digelar di dekat pangkalan militer Israel Re’im, wilayah perbatasan yang berjarak hanya beberapa kilometer dari Jalur Gaza.

Proses pembebasan dilakukan secara bertahap dalam tiga gelombang. Gelombang pertama dimulai pukul 08.00 waktu setempat atau setara 13.00 WIB, disusul gelombang kedua satu jam kemudian, dan gelombang ketiga dijadwalkan berlangsung di lokasi berbeda.

Total, ada 48 sandera yang hingga kini tercatat dalam daftar Hamas, dengan rincian 20 orang masih hidup, 26 dinyatakan tewas, dan dua lainnya belum diketahui nasibnya.

Adapun para sandera yang dibebaskan merupakan korban penyanderaan besar-besaran pada 7 Oktober 2023, ketika kelompok bersenjata Hamas menyerang festival musik Nova di wilayah selatan Israel.

 
Dalam serangan itu Hamas dituding menewaskan ratusan orang dan menculik puluhan warga sipil serta tentara.

Untuk menjamin kelancaran proses pertukaran sandera, Kementerian Pertahanan Israel akan menugaskan Palang Merah Internasional (ICRC) untuk memastikan keamanan dan kesehatan seluruh sandera.

Setelah pemeriksaan medis awal, mereka akan diterbangkan ke rumah sakit militer di Tel Aviv untuk menjalani observasi dan reuni dengan keluarga.

Selanjutnya semua sandera Israel dikonfirmasi, pemerintah Netanyahu baru akan melakukan pembebasan tahanan Palestina.

Baca juga: VIDEO Israel Siap Bebaskan 250 Tahanan Palestina, Hamas Lepaskan 20 Sandera

Daftar Sandera Israel

Hingga saat ini, Hamas belum mengumumkan secara resmi siapa saja sandera yang akan dibebaskan.

Namun, dalam beberapa rekaman video yang sebelumnya dirilis oleh kelompok tersebut dan telah diverifikasi oleh Reuters, AP News, dan The Guardian, tampak 20 sandera hidup masih berada di tangan Hamas, sementara sebagian lainnya telah dipastikan meninggal dunia.

Salah satu sandera yang masih hidup adalah Guy Gilboa-Dalal, 24 tahun, yang diculik dari festival Nova bersama saudaranya, Gal.

Dalam rekaman video Hamas, Guy terlihat dibawa berkeliling Kota Gaza.

Selain Guy, tampak pula Alon Ohel, 24 tahun, yang memiliki kewarganegaraan ganda Israel, Jerman, dan Serbia.

Dalam video lain, keluarga Alon menyebut terdapat tanda-tanda kebutaan pada salah satu matanya.

Sementara itu, Yosef-Chaim Ohana (25) dan Elkana Bohbot (36) juga muncul dalam video penyanderaan Hamas.

Yosef terlihat duduk di samping Elkana yang terbaring dengan infus menempel di dinding terowongan tempat mereka ditahan.

 
Nama Avinatan Or (32) juga masuk dalam daftar sandera yang masih hidup. Ia diculik dari festival tersebut bersama kekasihnya, Noa Argamani, yang sebelumnya berhasil diselamatkan oleh pasukan Israel pada Juni 2024. Keluarga Avinatan mengaku menerima indikasi bahwa ia masih hidup.

Sandera lain yang diketahui masih hidup adalah Eitan Mor (25), petugas keamanan di festival Nova. Menurut keterangan keluarga, seorang sandera yang telah dibebaskan mengatakan Eitan berperan sebagai “juru bicara para penculik” dan berusaha menjaga semangat para tahanan.

Dua sandera lainnya, Maxim Herkin (37) dan Bar Kupershtein (23), juga muncul dalam video Hamas. Dalam tayangan tersebut, Maxim tampak mengalami luka di kepala dan diperban, sedangkan Bar tampak lemah.

Segev Kalfon (27) terekam berada di sebuah terowongan bersama sandera lain dalam kondisi yang digambarkan sebagai “mengerikan”.

Sementara Evyatar David (24) muncul dalam video terakhir dengan tubuh kurus kering dan tampak lemah akibat kekurangan makanan. Keluarganya menyebut kondisi Evyatar “sangat memprihatinkan”.

Nama Rom Braslabski (21) juga muncul dalam rekaman Jihad Islam Palestina. Dalam video, ia menangis dan mengaku kehabisan makanan serta air akibat blokade yang dilakukan militer Israel atas jalur Gaza.

Selanjutnya ada dua sandera masih berstatus tidak diketahui.

Mereka adalah Tamir Nimrodi (20), perwira pendidikan militer Israel yang diculik di Perlintasan Erez, dan Bipin Joshi (24), mahasiswa asal Nepal yang disandera dari kibbutz Alumim dan terakhir terlihat dalam video di rumah sakit al-Shifa, Kota Gaza.

Namun tidak semua sandera berhasil bertahan hidup. Tamir Adar (38), anggota keamanan komunitas Nir Oz, tewas saat melawan pasukan Hamas dalam serangan awal.

Sonthaya Akrasri (30), pekerja pertanian asal Thailand, juga dilaporkan tewas dan jenazahnya ditahan di Gaza.

Muhammad al-Atarash (39), sersan mayor IDF dan ayah 13 anak, dikonfirmasi gugur dalam pertempuran di Nahal Oz.

Selain itu, Sahar Baruch, Uriel Baruch, dan Inbar Hayman dinyatakan meninggal selama masa penahanan atau dalam operasi penyelamatan yang gagal.

Baca juga: Kasus Sengketa Tanah Taqy Malik Berakhir, Siap Jual Rumahnya untuk Dibangun Masjid di Tempat Lain

Baca juga: Pemkab Aceh Singkil Siapkan Lahan Untuk Batalyon TP 100 Hektar

Baca juga: Perkelahian Maut di Bali, Kakak Beradik Tewas dan Seorang Kritis, Polisi Amankan Tiga Tersangka

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved