LRT Jabodebek Mogok di Jalan, Penumpang Dievakuasi Jalan Kaki di Ketinggian

Ratusan penumpang terpaksa berjalan kaki di jalur layang untuk dievakuasi ke stasiun terdekat.

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA – Pada Sabtu pagi, 25 Oktober 2025, operasional LRT Jabodebek mengalami gangguan serius yang menyebabkan seluruh perjalanan terhenti.

Ratusan penumpang terpaksa berjalan kaki di jalur layang untuk dievakuasi ke stasiun terdekat.

Aida yang saat itu menumpang LRT dari Stasiun Kuningan menuju Harjamukti untuk bekerja, menceritakan, bahwa kereta tiba-tiba berhenti saat mendekati Stasiun Kampung Rambutan.

Awalnya, ia mengira hanya ada keterlambatan biasa, namun setelah 30 menit, petugas mengumumkan evakuasi.

Penumpang diminta keluar dari gerbong dan berjalan kaki menyusuri jalur sempit di sisi rel. “Kalau dilihat dari smartwatch, jaraknya sekitar 800 meter,” ujar Aida.

Ia menyebut, jalur tersebut cukup menegangkan karena sempit, terjal, dan berada di ketinggian.

Baca juga: Listrik Padam di Seluruh Sumatera,dari Aceh hingga Lampung, LRT Palembang Berhenti Ditengah Lintasan

Baca juga: Kata Pengamat Kebijakan Publik Soal Operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung & LRT Jabodebek Mundur

Banyak anak-anak ikut berjalan di antara rombongan, dan petugas KAI memimpin jalannya evakuasi.

Penumpang Dapat Kompensasi

Sekitar pukul 09.33 WIB, para penumpang tiba di stasiun evakuasi.

Di sana, mereka menerima air mineral dan pengembalian uang tiket sebagai bentuk kompensasi dari pihak LRT.

Namun, insiden ini berdampak langsung bagi Aida secara pribadi.

Ia kehilangan kesempatan kerja sebagai fotografer di sebuah acara pernikahan yang seharusnya ia liput pagi itu.

Baca juga: Jembatan LRT Salah Desain, Jokowi Minta Masyarakat Maklum: Baru Pertama Kali

Baca juga: VIDEO Momen Para Artis Naik LRT Bareng Jokowi, Ada Ari Lasso Hingga Yuni Shara

“Saya paham banget soal panik dan khawatirnya klienku. Aku bahkan enggak kebayang jadi klien karena h-sejam fotografernya masih kejebak di tengah rel LRT,” ungkapnya.

Meski LRT Jabodebek telah kembali beroperasi normal, kejadian ini menjadi pengingat penting akan perlunya peningkatan sistem keamanan dan respons cepat dalam menghadapi gangguan operasional transportasi publik.(*)

Baca juga: VIDEO Kurangi Polusi Udara, Menkeu Sri Mulyani Ajak Masyarakat Naik LRT