Profil Hening, Admin Medsos Wali Kota Surabaya: Lulusan Ilmu Komunikasi kini Mundur sambil Menangis

SERAMBINEWS.COM – Sosok Hening Dzikrillah mendadak jadi sorotan publik setelah namanya terseret dalam insiden suara bocor saat siaran langsung di akun Instagram Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

Dalam peristiwa yang viral itu, terdengar percakapan yang diduga membahas strategi pengunggahan konten aktivitas sang wali kota Surabaya. Potongan suara tersebut sontak menimbulkan spekulasi publik soal adanya “setting konten” di balik unggahan media sosial pejabat publik.

Tak lama setelah video itu menyebar luas, Hening Dzikrillah yang juga sebagai admin sosmed Wali Kota Surabaya muncul dan menyampaikan permintaan maaf terbuka.

Dalam video klarifikasi yang beredar, Hening Dzikrillah tampak menangis dan mengakui kesalahannya.

“Saya memohon maaf sebesar-besarnya atas kelalaian saya. Ini murni kesalahan pribadi saya, meskipun konteksnya bercanda dengan teman,” ujar Hening dalam video yang diunggah di akun Instagramnya, dikutip Senin (3/11/2025).

Hening menegaskan bahwa Wali Kota Eri Cahyadi tidak terlibat langsung dalam pengelolaan maupun strategi konten di akun media sosialnya. Ia juga menyesal karena tindakannya dianggap mencoreng nama baik atasannya.

Baca juga: Suara Bocor Admin Medsos Wali Kota Surabaya, Rencana ‘Setting Konten’ Eri Cahyadi Terungkap di Live

“Beliau sudah mempercayakan saya mengelola akun tersebut. Karena kesalahan ini berdampak besar untuk beliau, saya memutuskan untuk mundur,” lanjutnya.

Latar Belakang Pendidikan dan Karier

Dikutip dari Tribun Sumsel, pemilik nama lengkap Choirum Hening Dzikrillah lahir di Surabaya pada 1995. Ia kini berusia 30 tahun.

Hening menempuh pendidikan di SMK Negeri 12 Surabaya, kemudian melanjutkan kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa-AWS) jurusan Ilmu Komunikasi.

Tak berhenti di situ, ia juga meraih gelar Magister Ilmu Komunikasi dari Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya.

Sebelum dipercaya sebagai admin media sosial sekaligus bagian dari Humas Pemerintah Kota Surabaya, Hening dikenal aktif di dunia komunikasi publik. Ia sering menjadi MC, moderator, dan pembicara dalam berbagai acara.

Bahkan, ia pernah dipercaya mengajar ekstrakurikuler jurnalistik di SMP Negeri 1 Surabaya.

Baca juga: Viral, Aksi Pesta Tuak Pekerja Sawit di Subulussalam, Anggota DPRK: Cederai Syariat Islam

Rekam jejaknya menunjukkan sosok yang komunikatif dan kreatif dalam dunia publikasi dan komunikasi digital.

Kehidupan Pribadi dan Aktivitas Media Sosial

Di luar pekerjaan, Hening dikenal menyukai alam dan kegiatan luar ruangan.

Melalui akun Instagram pribadinya, ia kerap membagikan momen menikmati pantai, gunung, hingga wisata kuliner.

Akun Instagram miliknya kini diikuti lebih dari 6.000 pengikut, dengan berbagai unggahan bertema aktivitas dan perjalanan.

Namun, setelah insiden suara bocor yang viral, Hening memilih mundur dari posisinya sebagai bentuk tanggung jawab dan introspeksi.

Ia berharap publik, terutama Wali Kota Surabaya, dapat memaafkan kekeliruannya.

“Saya sadar kesalahan ini menimbulkan dampak besar. Semoga Pak Wali Kota memaafkan saya,” tutupnya.

"Dengan penuh penyesalan, saya ingin menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada seluruh masyarakat, kepada semua pihak yang merasa terganggu, dan terutama kepada Bapak Walikota yang selama ini telah memberikan kepercayaan kepada saya.

Itu murni kesalahan pribadi saya yang meskipun konteksnya bercanda dengan teman di mobil, tetapi tetap menyalahi aturan standar kerja yang selama ini menjadi prinsip dasar Bapak Walikota. Tidak ada alasan yang bisa membenarkan kesalahan ini, walaupun konteksnya hanya bercanda pribadi dengan teman.

Saya menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada Bapak Walikota atas kesalahan pribadi saya tersebut.

Sekali lagi, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya dari hati terdalam. Saya menyesal sedalam-dalamnya, dan sebagai bentuk tanggung jawab moral, saya menyampaikan pengunduran diri saya dengan penuh kesadaran dan penyesalan.

Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada saya selama ini. Kejadian ini menjadi pelajaran terbesar dalam hidup saya, dan akan saya kenang selamanya sebagai pelajaran hidup paling berharga agar saya menjadi manusia yang lebih berhati-hati, lebih rendah hati, dan lebih menghargai kepercayaan orang lain.

Sekali lagi, nyuwun ngapunten ingkang kathah." ungkap Hening dalam caption Instagramnya.

(Serambinews.com/Firdha)