OTT KPK di Riau
Sosok Tata Maulana, Orang Kepercayaan Gubernur Riau Bungkam saat Tiba di KPK
Begitu tiba, Tata Maulana yang didampingi dua petugas KPK memilih bungkam seribu bahasa saat diberondong pertanyaan oleh awak media.
Sebelumnya, KPK sudah membawa 8 orang ke Gedung Merah Putih, termasuk Abdul Wahid.
Budi mengatakan, selain mengamankan 9 orang yang sudah tiba di Gedung Merah Putih, saat ini penyidik juga sedang melakukan pemeriksaan terhadap satu pihak lainnya dengan inisial DMN, selaku Tenaga Ahli Gubernur.
“Sehingga total yang sedang dilakukan pemeriksaan oleh penyidik saat ini berjumlah 10 orang,” ucap dia.
Baca juga: OTT Gubernur Riau Abdul Wahid: KPK Sita Uang Rupiah, Dolar hingga Poundsterling, Segini Jumlahnya
Gubernur Riau Abdul Wahid dan dua orang lainnya tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, pada Selasa (4/11/2025), usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Senin (3/11/2025).
Pantauan Kompas.com, mereka tiba di Gedung KPK sekitar pukul 09.35 WIB.
Ada 3 orang yang datang lebih dulu. Abdul Wahid terlihat membawa tas jinjing dengan kaus putih.
Dia tiba sambil menutup wajahnya menggunakan masker putih.
Budi mengatakan, ada 9 orang yang akan dibawa ke Jakarta hari ini yang dibagi menjadi dua kloter, yaitu pagi dan siang.
"Yang dibawa pada hari ini ada 9 orang, nanti ada 2 kloter, pagi dan siang. Jadi selain pihak-pihak yang diamankan, ada juga sejumlah uang sebagai barang bukti yang diamankan dalam kegiatan tangkap tangan ini," kata Budi di Gedung Merah Putih, Jakarta, Selasa (4/11/2025).
Adapun KPK mengamankan 10 orang dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Riau, pada Senin (3/11/2025) malam.
“Benar, ada kegiatan tangkap tangan yang KPK lakukan di wilayah Provinsi Riau. Saat ini, atau sampai dengan saat ini, ada sekitar sejumlah 10 orang yang diamankan dalam kegiatan tangkap tangan,” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin.
Kini, KPK hanya tinggal menantikan konferensi pers resmi untuk mengumumkan status hukum para terperiksa, termasuk Gubernur Abdul Wahid dan Tata Maulana.
OTT ini diduga kuat berkaitan dengan dugaan korupsi di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Riau.
KPK turut menyita barang bukti uang tunai dalam bentuk rupiah, dolar Amerika Serikat, dan poundsterling yang nilainya ditaksir mencapai lebih dari Rp 1 miliar.
KPK mengatakan, uang tersebut menjadi barang bukti dalam operasi senyap tersebut.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.