Gol Terbaik Dunia

Apa Itu Puskas Award FIFA? yang Menempakan Gol Rizky Ridho Masuk Daftar 11 Gol Terbaik Dunia?

Penghargaan ini bukan soal siapa pemain terbaik, bukan pula soal jumlah trofi, melainkan tentang sebuah momen ajaib yang tak bisa diulang: gol

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/AI
Para Pemahat Gol Terindah Pemenang Puskas Award FIFA 

SERAMINEWS.COM - Di tengah hiruk-pikuk trofi Eropa, perebutan Ballon d'Or, dan dominasi klub-klub besar, satu penghargaan hadir dengan esensi yang berbeda, FIFA Puskas Award.

Penghargaan ini bukan soal siapa pemain terbaik, bukan pula soal jumlah trofi, melainkan tentang sebuah momen ajaib yang tak bisa diulang: gol indah yang membuat dunia berhenti sejenak.

Diperkenalkan pada 2009, Puskás Award diabadikan dari nama legenda Hungaria Ferenc Puskas, ikon Real Madrid era 1950-60-an, yang dikenal karena ketajaman, elegansi, dan insting mematikan. 

Namun penghargaan ini bukan untuk pemain tajam, melainkan untuk gol tercantik.

Satu syaratnya sederhana namun sakral: Gol itu harus mencerminkan seni dalam sepak bola.

Lebih dari Sekadar Gol, Sebuah Seni Lintas Benua

Puskas Award bukan penghargaan milik liga elite Eropa saja. Ia tak peduli apakah gol dicetak di Liga Champions atau liga amatir. 

Bahkan, seorang pemain yang belum pernah tampil di TV nasional pun bisa saja menjadi legenda dalam semalam.

Baca juga: Kisah Gol Indah Rizky Ridho Masuk Daftar 11 Gol Terbaik Dunia, Bersaing dengan Lamine Yamal

Dari volley yang menembus pojok langit gawang, hingga tendangan bebas yang melawan hukum gravitasi, Puskas Award menjadi panggung bagi mereka yang memaknai sepak bola bukan hanya kompetisi, melainkan ekspresi.

Setiap Tahun, Dunia Menunggu Keajaiban Baru

Di setiap musim, sebagian besar gol bahkan lupa dalam hitungan detik. Tapi Puskas menciptakan ruang abadi untuk gol yang bukan hanya dicetak, melainkan diciptakan.

Gol yang bukan hanya hasil kerja taktik atau kesalahan lawan, melainkan seni murni di atas rumput hijau.

Dari kaki yang sederhana hingga pemain bernilai jutaan dolar, semua sama ketika bola menyentuh jaring dengan cara yang tak terbayangkan.

Kisah Gol Indah Rizky Ridho Masuk Daftar 11 Gol Terbaik Dunia, Bersaing dengan Lamine Yamal di Puskas Award

Tak ada yang mempersiapkan Rizky Ridho Ramadhani untuk hari ini, bukan dia, bukan Persija, bahkan bukan para suporter yang menyaksikan gol itu.

Sebuah momen spontan di Liga 1 kini berubah menjadi cerita global.

Di tengah hiruk-pikuk Liga 1, sebuah tembakan jarak jauh pada 9 Maret 2025 itu hanya terlihat sebagai gol indah, bahkan mungkin keberuntungan. 

Tapi sepak bola punya cara sendiri mengabadikan keajaiban. 

Beberapa bulan berlalu, dan gol itu kini berada dalam daftar 11 gol terbaik dunia, bersaing untuk FIFA Puskas Award 2025, penghargaan paling bergengsi untuk gol-gol terbaik di planet ini.

Bagi Ridho, seorang bek yang terbiasa bertahan, ini bukan sekadar penghargaan.

Ini seperti mencabut bendera pembatas, bahwa gol spektakuler tak hanya milik superstar Eropa.

"Alhamdulillah… saya tidak pernah membayangkan..."

Ketika namanya muncul di daftar, Ridho hanya bisa terdiam.

“Alhamdulillah, saya bersyukur bisa masuk nominasi Puskas Award. Jujur, saya tidak pernah membayangkan gol itu akan sejauh ini,” ujarnya, masih terdengar tak percaya.

Gol itu lahir dari serangan balik yang sederhana seperti banyak kisah besar yang lahir dari sesuatu yang biasa-biasa saja.

Dia menguasai bola di kotak penalti, memberi umpan, berlari tanpa berhenti, menerima bola kembali, lalu melepaskan tendangan jarak jauh yang melambung seolah-olah waktu berhenti sesaat.

Dan seluruh stadion bersorak.

Tak Sendirian di Panggung Dunia

Kini, Ridho berdiri sejajar dengan nama-nama yang biasanya hanya ia lihat di layar kaca.

Ada Lamine Yamal, remaja ajaib Barcelona, yang mencetak gol ke gawang Espanyol dan membantu Barca meraih gelar LaLiga.

Ada Declan Rice, motor Arsenal, yang mengoyak jala Real Madrid lewat tendangan bebas di Liga Champions.

Dan di salah satu sudut daftar itu, ditemukan nama Rizky Ridho Ramadhani – Persija Jakarta (Indonesia)

Lebih dari Gol, Ini Soal Kerja Sama dan Identitas

Ridho tak pernah lupa siapa yang ada di balik gol itu.

Rekan-rekan setim. Pelatih. Ofisial. Suporter.

"Mereka semua bagian dari gol itu," katanya.

Baginya, gol ini bukan solo show.

Ini adalah hasil kolaborasi, keyakinan, dan kerja keras, tiga hal yang tak kalah penting dari teknik dan bakat.

Mimpi Asia Tenggara yang Terjaga Kembali

Jika Ridho menang, ia akan menjadi pemain Asia Tenggara kedua yang memenangi Puskas Award, setelah Mohd Faiz Subri dari Malaysia pada 2016, gol legendaris yang hingga kini masih dibicarakan.

Subri membuktikan bahwa “ajaib” bisa lahir dari kaki siapa saja.

Ridho kini melanjutkan cerita itu.

Mungkin bukan favorit.

Mungkin bukan nama besar.

Tapi bukankah itu esensi Puskas Award?

Menghargai keindahan, meski lahir dari tempat yang jauh dari gemerlap Eropa.

Sebuah gol dari Liga 1 kini menatap panggung dunia.

Dan siapa tahu?

Mungkin, kali ini, sepak bola Indonesia akan mencatat sejarah, satu tendangan, satu nama, satu momentum yang tak pernah direncanakan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved