Gol Terbaik Dunia
Ini 15 Pemain Sepak Bola yang Pernah Membuat Gol Terindah Dunia Memenangkan Puskas Award FIFA
Di setiap musim, sebagian besar gol bahkan lupa dalam hitungan detik. Tapi Puskas Award FIFA menciptakan ruang abadi untuk gol yang bukan
2019 – Daniel Zsóri (Hungaria)
Debut gol, debut salto, debut sejarah. Semua dalam satu momen.
2020 – Son Heung-min (Korea Selatan)
Dribble 70 meter—kecepatan, kontrol, dan ketenangan seorang samurai modern.
2021 – Erik Lamela (Argentina)
Rabona yang bikin penggemar terdiam. Gol teknik tinggi yang jarang terlihat.
2022 – Marcin Oleksy (Polandia)
Gol salto dari amputee football. Sepak bola yang menembus batas fisik.
2023 – Guilherme Madruga (Brasil)
Salto dari luar kotak penalti. “Gol dari planet lain," kata komentator.
Puskas Award dan Transformasi Nilai Sepak Bola
Yang membuat penghargaan ini unik bukan hanya estetikanya, tapi roh di baliknya.
Fair play sangat penting: gol harus sah, tanpa pelanggaran atau sikap tidak sportif.
Demokratis: pemain amatir bisa bersanding dengan Ronaldo.
Global: semua benua punya kesempatan jadi legenda.
Ketika Mohd Faiz Subri berpidato dalam Bahasa Melayu di Zurich, dunia menyadari: kadang, keindahan sepak bola muncul dari tempat yang tak pernah diperkirakan.
Penghargaan ini bukan soal siapa pemain terbaik, bukan pula soal jumlah trofi, melainkan tentang sebuah momen ajaib yang tak bisa diulang: gol indah yang membuat dunia berhenti sejenak.
Baca juga: Kisah Gol Indah Rizky Ridho Masuk Daftar 11 Gol Terbaik Dunia, Bersaing dengan Lamine Yamal
Diperkenalkan pada 2009, Puskás Award diabadikan dari nama legenda Hungaria Ferenc Puskas, ikon Real Madrid era 1950-60-an, yang dikenal karena ketajaman, elegansi, dan insting mematikan.
Namun penghargaan ini bukan untuk pemain tajam, melainkan untuk gol tercantik.
Satu syaratnya sederhana namun sakral: Gol itu harus mencerminkan seni dalam sepak bola.
Lebih dari Sekadar Gol, Sebuah Seni Lintas Benua
Puskas Award bukan penghargaan milik liga elite Eropa saja. Ia tak peduli apakah gol dicetak di Liga Champions atau liga amatir.
Bahkan, seorang pemain yang belum pernah tampil di TV nasional pun bisa saja menjadi legenda dalam semalam.
Dari volley yang menembus pojok langit gawang, hingga tendangan bebas yang melawan hukum gravitasi, Puskas Award menjadi panggung bagi mereka yang memaknai sepak bola bukan hanya kompetisi, melainkan ekspresi.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Puskas-Award-09.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.