Hari Keempat Longsor Cibeunying Cilacap, 12 Korban Ditemukan Meninggal Dunia, 11 Lagi Masih Dicari
Kasrinah menjadi korban meninggal dunia yang ke 12. Dengan demikian, hingga saat ini masih terdapat 11 korban yang belum ditemukan.
Ringkasan Berita:
- Operasi pencarian hari keempat korban longsor Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (16/11/2025) membuahkan hasil.
- Tim SAR gabungan kembali menemukan satu korban dalam kondisi meninggal dunia atas nama Kasrinah (47)
- Kasrinah menjadi korban meninggal dunia yang ke 12. Dengan demikian, hingga saat ini masih terdapat 11 korban yang belum ditemukan.
SERAMBINEWS.COM, CILACAP - Kamis (13/11) malam menjadi momen horor bagi penduduk Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap.
Tanah longsor menerpa permukiman, menyebabkan puluhan orang tertimbun.
Operasi pencarian hari keempat korban longsor Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (16/11/2025) membuahkan hasil.
Tim SAR gabungan kembali menemukan satu korban dalam kondisi meninggal dunia.
"Korban atas nama Kasrinah (47) ditemukan di worksite A-2 (Dusun Cibuyut) dalam kondisi meninggal dunia pukul 12.03 WIB," kata Kepala Kantor SAR (Basarnas) Cilacap M Abdullah di lokasi.
Di worksite tersebut, kata Abdullah, masih tersisa tiga korban yang belum ditemukan.
Kasrinah menjadi korban meninggal dunia yang ke 12.
Dengan demikian, hingga saat ini masih terdapat 11 korban yang belum ditemukan.
Operasi pencarian hari keempat ini akan terus dilanjutkan hingga sore hari.
Saat ini kondisi cuaca di lokasi longsor cukup cerah.
Diberitakan sebelumnya, dalam operasi pencarian korban longsor di Desa Cibeunying, kembali menambah jumlah alat berat yang diturunkan ke lokasi menjadi 21 unit.
Area pencarian juga akan dipersempit dari semula lima titik menjadi empat titik karena di salah satu titik seluruh korban telah dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia.
Baca juga: Longsor Tutupi Jalan Pendalaman Aceh Timur, Al-Farlaky Turunkan Alat Berat
Kemensos Beri Rp 15 Juta kepada Keluarga Korban Meninggal
Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan santunan kepada ahli waris korban meninggal dunia akibat longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Santunan diserahkan oleh Wakil Menteri Sosial Agus Jabo kepada perwakilan ahli waris di Posko Bencana Kemensos, Minggu (16/11/2025).
"Pada hari ini, Kemensos memberikan tali asih berupa santunan kepada ahli waris korban meninggal dunia. Santunan yang diberikan Rp 15 juta per orang," kata Agus Jabo seusai penyerahan bantuan.
Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan belasungkawa kepada para keluarga yang ditinggalkan.
"Kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Semoga para korban yang meninggal dunia diampuni dosa-dosanya, mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, kekuatan, dan keikhlasan," ujar dia.
Selain itu, Kemensos juga memberikan bantuan berupa sembako dan pendirian dapur umum yang mampu memasak untuk 1.000 orang sekali masak.
Kemudian, logistik berupa selimut dan kasur juga telah disalurkan untuk meringankan beban para korban, terutama keluarga yang ditinggalkan.
Bantuan ini juga bertujuan untuk mendukung kerja tim di desa tersebut.
Baca juga: Lima Orang Satu Keluarga di Trenggalek Tertimbun Longsor, Empat Korban Tewas dan Satu Selamat
Gubernur Minta Rumah di Sekitar Area Longsor Cibeunying Dikosongkan
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meminta rumah yang berada di dekat area longsor Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, dikosongkan.
Pasalnya ada retakan di area mahkota longsor sehingga berpotensi terjadi longsor susulan.
"Yang tidak kalah penting adalah upaya pencegahan bagi masyarakat seputar, karena di atas itu masih ada retakan," kata Luthfi saat mengecek lokasi longsor, Minggu (16/11/2025).
Oleh karena itu, Luthfi telah memerintahkan kepala desa beserta jajaran Forkompimcam untuk menyebarluaskan informasi tersebut kepada masyarakat.
"Tadi Pak Kades, Pak Camat dibantu oleh Danrami sama Kapolsek untuk kita imbau bagi mereka yang rentan sementara kita geser dulu, sehingga agar tidak terulang lagi."
"Kita tidak tahu itu retakan di atas nanti geser apa enggak," ujar Luthfi.
alam kesempatan itu, Luthfi juga mengingatkan wilayah lain yang memiliki potensi bencana tinggi untuk selalu waspada.
"Provinsi Jawa Tengah merupakan mini market bencana, kayak Brebes, kemudian daerah Wonosobo dan lain sebagainya."
"Kita lakukan rapat koordinasi untuk melakukan upaya pencegahan, disosialisasikan kepada masyarakat sehingga kejadian ini tidak terulang kembali," tegas Luthfi.
Baca juga: Listrik Padam Masyarakat Rugi, Ketua DPRK Lhokseumawe : PLN Harus Gantirugi
Baca juga: Kejamnya Ayah di Bengkulu, Siksa Bayi 5 Bulan hingga Tewas dan Aniaya Istri
Baca juga: 15 Negara Ini Punya Cadangan Emas Terbesar di Dunia, Indonesia di Atas AS dan China
Sumber: Kompas.com
| Kejamnya Ayah di Bengkulu, Siksa Bayi 5 Bulan hingga Tewas dan Aniaya Istri |
|
|---|
| Sosok Junaido, Pelaku Pembunuhan Bripka Laode Abdul Salman, PNS TNI Sekaligus Paman Korban |
|
|---|
| Dede Ruskandi Tewas Ditusuk Adik Ipar di Sumedang, Korban Sempat Ancam Bunuh Istri |
|
|---|
| Detik-detik Bripka Laode Abdul Salman Polisi di Kendari Tewas Ditikam ASN Korem, Pelaku Paman Korban |
|
|---|
| Besok, 12 Pasien Bibir Sumbing Jalani Operasi di RS Cempaka Lima, Ditangani Ahli Bedah Plastik Aceh |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Tim-SAR-gabungan-mengevakuasi-korban-longsor-di-Desa-Cibeunying-Kabupaten-Cilacap-Jawa-Tengah.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.