Harga Emas

Harga Emas Dunia Stabil, Ancang-Ancang Menuju Rekor Baru?

Setelah sebelumnya turun lebih dari 2 persen akibat meredanya ekspektasi pemangkasan suku bunga AS.

|
Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Eddy Fitriadi
For Serambinews.com
HARGA EMAS- Harga emas dunia bergerak stabil pada Senin (17/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Harga emas dunia stabil pada Senin (17/11/2025) di kisaran 4.077 dolar AS per ons, setelah sebelumnya turun lebih dari 2 persen akibat melemahnya ekspektasi pemotongan suku bunga AS.
  • Investor menunggu rilis data ekonomi utama AS, sementara penguatan dolar dan menurunnya peluang pemangkasan suku bunga The Fed menahan pergerakan emas.
  • Meski demikian, analis menilai tren kenaikan emas masih kuat dan berpotensi mencapai 5.000 dolar AS pada 2026.

 

Harga Emas Dunia Stabil, Ancang-Ancang Menuju Rekor Baru?

SERAMBINEWS.COM- Harga emas dunia bergerak stabil pada Senin (17/11/2025).

Setelah sebelumnya turun lebih dari 2 persen akibat meredanya ekspektasi pemangkasan suku bunga AS.

Para investor kini menahan diri menjelang rilis data ekonomi utama dari Amerika Serikat yang diperkirakan akan memberikan petunjuk baru mengenai arah kebijakan suku bunga Federal Reserve.

Pada pukul 12.19 GMT, harga emas spot tercatat stabil di kisaran 4.077,57 dolar AS per ons.

Baca juga: Harga Emas Turun Beruntun di Aceh Timur, Segini Pasaran Batangan Lokal Hari Ini

Sementara itu, emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun 0,3 persen menjadi 4.080,10 dolar AS per ons.

Menurut Carlo Alberto De Casa, analis eksternal di Swissquote, stabilnya harga emas ini disebabkan oleh aksi beli investor yang melihat emas sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian pasar.

Pembelian tersebut membantu menahan tekanan pelemahan akibat dolar AS yang menguat serta menurunnya harapan akan penurunan suku bunga The Fed.

Indeks dolar memperpanjang kenaikannya untuk sesi kedua.

Baca juga: Segini Harga Emas di Aceh Timur, Batangan Lokal Turun Berturut-turut

Dolar yang lebih kuat biasanya membuat emas yang dihargakan dalam dolar AS  menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain sehingga menekan permintaan.

Fokus pasar minggu ini tertuju pada sejumlah data ekonomi penting dari AS, termasuk laporan penggajian nonpertanian untuk bulan September yang sempat tertunda dan dijadwalkan rilis pada Kamis.

 Data tersebut diperkirakan akan memberi gambaran mengenai kekuatan ekonomi AS dan arah kebijakan suku bunga selanjutnya.

Peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember kini turun di bawah 50 persen, setelah para pejabat bank sentral mengisyaratkan pendekatan yang lebih berhati-hati.

Berdasarkan alat CME FedWatch, pasar kini memperkirakan kemungkinan 45 persen untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin bulan depan, turun dari lebih dari 62 persen pada pekan lalu.

Baca juga: Update Harga Emas Per Mayam di Abdya Masih Bertahan, Segini Pasarannya 17 November 2025

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved