WNI Disiksa Majikan
Disiksa dan Disiram Air Mendidih, WNI di Malaysia Nekat Turuni Pipa dari Lantai 29
Kasus Warga Negara Indonesia (WNI) asal Sumatera Barat yang melarikan diri dari kondominium lantai 29 di Kuala Lumpur kembali membuka
Pengamat migrasi menilai peristiwa ini bukan sekadar kasus kriminal individual, melainkan cerminan rapuhnya perlindungan terhadap pekerja migran, terutama sektor domestik yang sulit dijangkau pengawasan.
Banyak pekerja rumah tangga tinggal dalam ruang privat majikan tanpa akses komunikasi, sehingga potensi kekerasan sering tidak terpantau.
Insiden ekstrem seperti pelarian dari lantai 29 menunjukkan bahwa ketika kekerasan terjadi, korban hampir tidak memiliki jalur pelaporan atau perlindungan yang efektif.
Dorongan Evaluasi Menyeluruh
Kasus ini diperkirakan memicu dorongan dari Indonesia agar otoritas Malaysia melakukan evaluasi serius terhadap mekanisme perekrutan, pengawasan majikan, dan penegakan hukum terhadap pelaku penyiksaan.
Diplomat Indonesia di Kuala Lumpur menyatakan bahwa proses advokasi sedang berjalan, termasuk upaya membawa kasus ini ke ranah hukum Malaysia.
“Korban sudah aman dan kami akan memastikan seluruh proses hukum berjalan,” kata perwakilan KBRI.
Perlindungan Migran Masih Pekerjaan Besar
Insiden pelarian dramatis ini menambah daftar panjang kekerasan terhadap pekerja migran Indonesia di Malaysia.
Di tengah kebutuhan ekonomi yang memaksa banyak warga mencari pekerjaan di luar negeri, negara dituntut memperkuat perlindungan, memastikan kontrak kerja yang adil, serta menjamin akses pelaporan ketika kekerasan terjadi.(*)
Berita ini sudah tayang di kompas.com dengan judul Usai Disiram Air Mendidih di Malaysia, WNI Kabur dari Lantai 29 Pakai Pipa
| Dulu Hadirkan Uje Saat Masih Kapolres Aceh Tamiang, Armia Pahmi Kini Undang Ustaz Das’ad Latif |
|
|---|
| VIDEO - Semeru Mengamuk Parah! Status Naik ke Level IV: Awas, Meletus 2.802 Kali Sepanjang 2025 |
|
|---|
| Saluran Irigasi di Ulun Tanoh Gayo Lues Ambruk, Air ke 68 Hektare Sawah Putus, Terancam Gagal Tanam |
|
|---|
| Saluran Irigasi Ambruk di Ulun Tanoh, 68 Ha Sawah Terancam Gagal Tanam |
|
|---|
| DPRK Aceh Barat Apresiasi Penertiban Pedagang Nakal di Pasar Bina Usaha Meulaboh |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/ilustrasi-kekerasan-juni-2021.jpg)