Breaking News

WNI Disiksa Majikan

Disiksa dan Disiram Air Mendidih, WNI di Malaysia Nekat Turuni Pipa dari Lantai 29

Kasus Warga Negara Indonesia (WNI) asal Sumatera Barat yang melarikan diri dari kondominium lantai 29 di Kuala Lumpur kembali membuka

Editor: Ansari Hasyim
Kompas.com
Ilustrasi kekerasan - Kasus Warga Negara Indonesia (WNI) asal Sumatera Barat yang melarikan diri dari kondominium lantai 29 di Kuala Lumpur kembali membuka luka lama terkait lemahnya perlindungan pekerja migran di Malaysia. 
Ringkasan Berita:
  • Korban panik ketika mendengar majikan menyalakan kompor yang biasa digunakan untuk memanaskan air sebelum menyiksa dirinya. 
  • Ia berlari masuk ke kamar kedua, mengunci pintu, lalu memutuskan keluar melalui jendela menuju area mesin AC di lantai 29.
  • Situasi itu membuat petugas keamanan bangunan mengira korban hendak melakukan aksi bunuh diri. 

 

SERAMBINEWS.COM - Kasus Warga Negara Indonesia (WNI) asal Sumatera Barat yang melarikan diri dari kondominium lantai 29 di Kuala Lumpur kembali membuka luka lama terkait lemahnya perlindungan pekerja migran di Malaysia. 

Insiden dramatis itu dinilai sebagai bukti bahwa mekanisme pengawasan dan pertanggungjawaban majikan terhadap pekerja rumah tangga masih jauh dari kata aman.

KBRI Kuala Lumpur melaporkan bahwa korban terpaksa bergelantungan di tepi bangunan dan merosot melalui pipa untuk menyelamatkan diri dari penyiksaan majikannya. 

Baca juga: Sosok 5 Pembunuh Arjuna di Masjid Agung Sibolga, Korban Disiksa Secara Sadis, Difitnah Penjual Sate

Informasi kronologi peristiwa penyiksaan dan upaya menyelamatkan diri yang ditempuh WNI itu disampaikan KBRI Kuala Lumpur, dilansir ANTARA, Rabu (19/11/2025).

Ia sebelumnya disiram air mendidih dan kembali mencium tanda-tanda bahwa penyiksaan akan berulang.

Isyarat Bahaya yang Mengawali Pelarian

Menurut keterangan KBRI, korban panik ketika mendengar majikan menyalakan kompor yang biasa digunakan untuk memanaskan air sebelum menyiksa dirinya. 

Ia berlari masuk ke kamar kedua, mengunci pintu, lalu memutuskan keluar melalui jendela menuju area mesin AC di lantai 29.

Situasi itu membuat petugas keamanan bangunan mengira korban hendak melakukan aksi bunuh diri. 

Namun, korban justru berupaya kabur dari kejaran suami majikan.

Turun dari Pipa, Bertahan di Ketinggian

Untuk menghindari tangkapan, korban merosot melalui pipa ke lantai 28. 

Setelah tidak ada respons dari penghuni ketika mengetuk jendela, ia kembali menuruni pipa ke lantai 27. 

Di titik inilah tim pemadam kebakaran berhasil menarik korban masuk dan menyelamatkannya.

Korban kemudian menjalani perawatan akibat luka bakar di punggung dan lengan sebelum dibawa ke pos polisi terdekat. 

Kini ia berada di Shelter KBRI Kuala Lumpur untuk mendapatkan pendampingan hukum.

Cerminan Masalah Struktural

Pengamat migrasi menilai peristiwa ini bukan sekadar kasus kriminal individual, melainkan cerminan rapuhnya perlindungan terhadap pekerja migran, terutama sektor domestik yang sulit dijangkau pengawasan.

Banyak pekerja rumah tangga tinggal dalam ruang privat majikan tanpa akses komunikasi, sehingga potensi kekerasan sering tidak terpantau. 

Insiden ekstrem seperti pelarian dari lantai 29 menunjukkan bahwa ketika kekerasan terjadi, korban hampir tidak memiliki jalur pelaporan atau perlindungan yang efektif.

Dorongan Evaluasi Menyeluruh

Kasus ini diperkirakan memicu dorongan dari Indonesia agar otoritas Malaysia melakukan evaluasi serius terhadap mekanisme perekrutan, pengawasan majikan, dan penegakan hukum terhadap pelaku penyiksaan.

Diplomat Indonesia di Kuala Lumpur menyatakan bahwa proses advokasi sedang berjalan, termasuk upaya membawa kasus ini ke ranah hukum Malaysia.

“Korban sudah aman dan kami akan memastikan seluruh proses hukum berjalan,” kata perwakilan KBRI.

Perlindungan Migran Masih Pekerjaan Besar

Insiden pelarian dramatis ini menambah daftar panjang kekerasan terhadap pekerja migran Indonesia di Malaysia. 

Di tengah kebutuhan ekonomi yang memaksa banyak warga mencari pekerjaan di luar negeri, negara dituntut memperkuat perlindungan, memastikan kontrak kerja yang adil, serta menjamin akses pelaporan ketika kekerasan terjadi.(*)

Berita ini sudah tayang di kompas.com dengan judul Usai Disiram Air Mendidih di Malaysia, WNI Kabur dari Lantai 29 Pakai Pipa

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved