Inovasi

Ini Motor Masa Depan, tanpa Suara dan Asap, Isi Dua Liter Hidrogen Bisa Keliling Sejauh 428 Km 

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mulai menegaskan ambisinya membangun ekosistem riset hidrogen nasional melalui proyek sepeda

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/dok Humas UPI
Tim mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif, Fakultas Pendidikan Teknik Industri (FPTI) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menciptakan Sepeda motor ramah lingkungan berbahan bakar hidrogen. 
Ringkasan Berita:
  • Motor berdesain futuristik ini melaju tanpa suara dan tanpa gas buang, hanya menghasilkan uap air.
  • Teknologi keamanan juga dirancang layaknya kendaraan modern.
  • Sensor hidrogen untuk mendeteksi kebocoran dan mematikan sistem otomatis (cut off).
  • IoT monitoring untuk memantau tekanan gas, temperatur, dan penggunaan energi.
  • GPS Tracker & RFID sebagai fitur keamanan.

 

SERAMBINEWS.COM - Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mulai menegaskan ambisinya membangun ekosistem riset hidrogen nasional melalui proyek sepeda motor Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) bernama Jawara, hasil karya mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif, Fakultas Pendidikan Teknik Industri (FPTI).

Inovasi sepeda motor hidrogen ini tidak hanya menunjukkan kemampuan teknis mahasiswa, tetapi menjadi penanda arah baru UPI dalam mengembangkan teknologi energi bersih dan menyiapkan engineer yang siap bersaing dalam masa depan transportasi hijau.

Proyek Mahasiswa yang Disiapkan Jadi Fondasi Riset Besar

Tim yang terdiri dari 10 mahasiswa ini mengembangkan Jawara sejak 2024 di bawah bimbingan dosen FPTI UPI, Sriyono. 

Mereka menyelesaikan lima bulan proses desain dan tiga bulan perakitan dengan tingkat kemandirian tinggi.

“Sebagian besar komponen dirakit sendiri, dan 80 persen produk dalam negeri. Hanya fuel cell yang masih impor dari Meksiko,” ungkap anggota tim, Muhammad Zidan, Rabu (19/11/2025).

UPI menyediakan dukungan penuh berupa akses laboratorium 24 jam dan dispensasi akademik agar riset berjalan tanpa hambatan. 

Baca juga: Honda ICON e: dan CUV e: Diluncurkan, Perbanyak Pilihan Motor Listrik Bagi Konsumen

Menurut pihak fakultas, fasilitas ini didesain untuk mempercepat munculnya inovator yang mampu menguasai teknologi masa depan, termasuk hidrogen.

Jawara Bukan Sekadar Kendaraan, tapi Laboratorium Bergerak

Sepeda motor Jawara menjadi platform riset berjalan yang memadukan teknologi ramah lingkungan dan sistem pintar berbasis Internet of Things (IoT). 

Motor berdesain futuristik ini melaju tanpa suara dan tanpa gas buang, hanya menghasilkan uap air.

Teknologi keamanan juga dirancang layaknya kendaraan modern:

Sensor hidrogen untuk mendeteksi kebocoran dan mematikan sistem otomatis (cut off)

IoT monitoring untuk memantau tekanan gas, temperatur, dan penggunaan energi

GPS Tracker & RFID sebagai fitur keamanan

Remote engine off via SMS

Regenerative braking untuk menambah daya listrik

Dengan dua liter hidrogen, motor ini mampu menempuh 428 km dan melaju hingga 80 km/jam.

Dari Kompetisi ke Laboratorium Riset Energi

Proyek motor hidrogen ini bermula dari ajang PLN ICE 2024, di mana tim UPI menjadi satu dari dua tim nasional yang mendapat pendanaan untuk mewujudkan desain menjadi unit nyata. Satu unit lainnya dibuat oleh ITS.

Dari titik ini, UPI mulai menyiapkan langkah lebih besar: membangun pusat riset hidrogen dan mengembangkan prototipe kendaraan lain.

“Kami ingin suatu hari membuat fuel cell sendiri agar riset tidak bergantung luar negeri,” kata Zidan.

Menuju Ekosistem Hidrogen: Mobil, Bus, dan Infrastruktur Pengisian

Tim kini tengah menyiapkan prototipe mobil hidrogen dan mendesain stasiun pengisian hidrogen masa depan. Menurut mereka, kendaraan hidrogen hanya bisa berkembang jika didukung infrastruktur aman dan mudah diakses.

Selain itu, tim yang sama telah merancang bus listrik kampus UPI (Evo 1 dan Evo 2), sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan kampus bebas emisi.

UPI Mantapkan Posisi sebagai Kampus Teknologi Energi Bersih

Melalui rangkaian inovasinya, UPI menegaskan komitmen terhadap SDGs poin 7 (Energi Bersih dan Terjangkau) dan SDGs poin 13 (Aksi Iklim). UPI kini mulai dipandang bukan hanya sebagai kampus pendidikan, tetapi calon pusat riset energi alternatif yang mampu bersaing secara global.

“Ini bukan hanya soal membuat motor,” ujar Zidan. “Ini soal membuktikan bahwa mahasiswa Indonesia bisa memimpin teknologi masa depan.”(*)

Berita ini sudah tayang di kompas.com dengan judul Motor Ramah Lingkungan Mahasiswa UPI, 2 Liter Hidrogen Bisa Tempuh 428 Kilometer 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved