Harga Emas

Harga Emas Dunia Melemah! Data Tenaga Kerja AS Menggagalkan Harapan Pemotongan Suku Bunga

Laporan ini membuat pasar semakin yakin bahwa Federal Reserve (The Fed) belum akan memangkas suku bunga pada pertemuan bulan

|
Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Nurul Hayati
For Serambinews.com
HARGA EMAS DUNIA - Harga emas dunia kembali bergerak melemah pada Jumat (21/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Harga emas dunia kembali bergerak melemah pada Jumat (21/11/2025).
  • Dilansir melalui kantor berita Reuters (21/11/2025), berdasarkan data perdagangan terbaru, harga emas spot turun tipis 0,1 persen menjadi USD 4.072,87 per ounce.
  • Penurunan harga emas juga diperburuk oleh penguatan dolar AS.
  • Data ketenagakerjaan yang kuat biasanya membuat The Fed lebih berhati-hati untuk menurunkan suku bunga karena menandakan perekonomian masih dalam kondisi baik.

SERAMBINEWS.COM- Harga emas dunia kembali bergerak melemah pada Jumat (21/11/2025).

Setelah data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) menunjukkan hasil yang jauh lebih kuat dari perkiraan.

Laporan ini membuat pasar semakin yakin bahwa Federal Reserve (The Fed) belum akan memangkas suku bunga pada pertemuan bulan Desember mendatang.

Dilansir melalui kantor berita Reuters (21/11/2025), berdasarkan data perdagangan terbaru, harga emas spot turun tipis 0,1 persen menjadi USD 4.072,87 per ounce.

Baca juga: Emas Antam Anjlok di Akhir Pekan: Harga Buyback dan Jual Kompak Terjun Bebas, Cek Harganya Hari Ini

 Sementara kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember justru naik 0,3 persen menjadi USD 4.071,90 per ounce.

Meski pergerakannya tidak terlalu besar, pasar melihat penurunan emas sebagai reaksi langsung terhadap kondisi ekonomi AS yang dianggap masih cukup solid.

Penurunan harga emas juga diperburuk oleh penguatan dolar AS.

Mata uang Negeri Paman Sam tersebut berada di jalur penguatan mingguan terbaiknya dalam lebih dari satu bulan.

Ketika dolar menguat, harga emas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain.

Baca juga: Harga Emas di Langsa Stagnan Rp7,35 Juta Per Mayam, Cek Edisi 20 November 2025

Kondisi ini biasanya membuat permintaan emas sedikit melemah.

Penyebab utama tekanan terhadap emas datang dari laporan ketenagakerjaan AS bulan September.

Laporan yang sebelumnya tertunda karena penutupan pemerintahan federal itu menunjukkan bahwa jumlah pekerjaan non-pertanian (nonfarm payrolls) bertambah 119.000, lebih dari dua kali lipat perkiraan ekonom yang memprediksi hanya 50.000 pekerjaan baru.

Data ketenagakerjaan yang kuat biasanya membuat The Fed lebih berhati-hati untuk menurunkan suku bunga karena menandakan perekonomian masih dalam kondisi baik.

Setelah laporan tersebut dirilis, para pelaku pasar memperkirakan peluang pemotongan suku bunga oleh The Fed pada Desember hanya sekitar 39 persen, turun dari prediksi sebelumnya yang lebih optimis.

Baca juga: Harga Emas di Aceh Kompak Naik: Banda Aceh hingga Lhokseumawe Alami Penguatan Edisi 20 November 2025

 Ini menjadi kabar kurang baik bagi emas yang dikenal sebagai aset tanpa imbal hasil (non-yielding).

Emas biasanya berkinerja lebih baik saat suku bunga rendah karena biaya peluangnya lebih kecil bagi investor.

Dari sisi kebijakan, risalah pertemuan The Fed bulan Oktober yang dirilis pekan ini menunjukkan bahwa meski ada pembahasan mengenai pemangkasan suku bunga, sebagian pembuat kebijakan menilai langkah tersebut terlalu berisiko.

Mereka khawatir pemangkasan suku bunga terlalu cepat dapat memicu inflasi kembali naik atau merusak kepercayaan publik terhadap bank sentral.

Tidak hanya itu, Presiden The Fed Chicago, Austan Goolsbee, juga menegaskan bahwa ia belum nyaman untuk mendukung pemotongan suku bunga dalam waktu dekat.

Menurutnya, kemajuan dalam menurunkan inflasi menuju target 2 persen masih belum cukup stabil, bahkan mulai menunjukkan tanda-tanda kembali meningkat.

Dengan kondisi tersebut, pasar emas diperkirakan masih akan bergerak hati-hati dalam beberapa waktu ke depan, seiring meningkatnya ketidakpastian mengenai arah kebijakan The Fed dan kekuatan ekonomi AS.

Baca juga: Harga Emas Pegadaian Terbang Tinggi! UBS dan Galeri24 Kompak Naik, Cek Rinciannya Per Hari Ini

(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved