Jejak Kejahatan KKB Maam Taplo, Pembunuh Nakes di Kiwirok Papua, Ditangkap Usai 4 Tahun Buron

Dari catatan kepolisian, Maam Taplo terlibat sejumlah aksi kekerasan dan penyerangan di wilayah Papua.

Editor: Faisal Zamzami
Satgas Damai Cartenz 2025
Personel Satuan Tugas Operasi (Satgas Ops) Damai Cartenz membekuk Maam Taplo, anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Kodap XV Ngalum Kupel yang terlibat dalam pembunuhan tenaga kesehatan di Kiwirok. Iaditangkap Sabtu (22/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Satgas Ops Damai Cartenz membekuk Maam Taplo, anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Kodap XV Ngalum Kupel yang terlibat pembunuhan tenaga kesehatan di Kiwirok.
  • Berdasarkan keterangan tertulis Satgas Ops Damai Cartenz, Maam Taplo masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
  • Ia tertangkap pada Sabtu (22/11/2025) sekitar pukul 12.20 WIT di kawasan Arso Swakarsa, Kabupaten Keerom 

 

SERAMBINEWS.COM - Tim gabungan kembali meringkus Anggota kelompok kriminal bersenjata (KBB) di wilayah Papua.

Kali ini, anggota kelompok kriminal bersenjata (KBB) Kodap XV Ngalum Kupel bernama Maam Taplo ditangkap di Kabupaten Keerom, Papua.

Dari catatan kepolisian, Maam Taplo terlibat sejumlah aksi kekerasan dan penyerangan di wilayah Papua.

Personel Satuan Tugas Operasi (Satgas Ops) Damai Cartenz membekuk Maam Taplo, anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Kodap XV Ngalum Kupel yang terlibat pembunuhan tenaga kesehatan di Kiwirok.

Berdasarkan keterangan tertulis Satgas Ops Damai Cartenz, Maam Taplo masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Ia tertangkap pada Sabtu (22/11/2025) sekitar pukul 12.20 WIT di kawasan Arso Swakarsa, Kabupaten Keerom setelah Tim Satgas Damai Cartenz melakukan penyelidikan intensif.

Baca juga: Jejak Kejahatan Lipet Sobolim, Komandan Batalyon Semut Merah KKB Yahukimo yang Tewas Ditembak Aparat


Berdasarkan hasil penyelidikan awal, pelaku diketahui meninggalkan Kiwirok menuju Jayapura pada Agustus 2025 dengan dalih berobat ke RS Vanimo, Papua Nugini.

Saat berobat, ia , menggunakan surat rujukan dari Puskesmas Kiwirok karena mengalami pembengkakan pada perut.

Maam Taplo masuk dalam DPO berdasarkan DPO nomor DPO/22/X/2021/Dit Reskrimum dan Laporan Polisi Nomor LP/17/IX/2021/Papua/Res Peg Bintang.

Ia diduga kuat terlibat dalam aksi penganiayaan dan pembunuhan terhadap tenaga kesehatan (nakes) di Kiwirok pada 13 September 2021.

Saat tim Satgas Ops Damai Cartenz menangkapnya, pelaku tidak melakukan perlawanan.

Setelah diamankan, pelaku Maam Taplo segera dibawa ke Polda Papua untuk menjalani pemeriksaan lanjutan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum.

Baca juga: Detik-Detik Rombongan Kapolda Papua Tengah Ditembak KKB di Nabire, Empat Polisi Terluka

Berikut sejumlah tindakan kekerasan yang diduga melibatkan langsung Maam Kaplo, seperti disampaikan Satgas Ops Damai Cartenz:

1. Terlibat Aksi Kekerasan dan Pembunuhan Nakes Maam Taplo diketahui terlibat dalam serangkaian tindakan kekerasan di Kiwirok, termasuk pembunuhan dan penganiayaan berat terhadap tenaga kesehatan.

Korban meninggal dunia:

* Gabriella Meilani, mengalami luka bacok di kepala, leher, serta luka tusuk di perut.

Korban luka-luka (10 orang):

* dr. Restu Pamangi (patah tulang lengan kanan)

* Siti Khotijah

* Martinus Deni Satya

* Lukas Luji (luka memar)

* Emanuel Abi (luka panah di ketiak)

* Patra (luka memar)

* Katrianti Tandiala (luka tusuk di kemaluan dan paha kanan, lebam wajah)

* Christina Sampe Tonapa (luka tusuk di sekujur tubuh)

* Marcelinus Ola Atanila (luka memar) * Gerald Sokoy

2. Pembakaran Fasilitas Umum di Kiwirok. Adapun Beberapa gedung yang dibakar:

- Bank

- Puskesmas

- Pasar

- Perumahan Puskesmas

- Kantor Distrik

Baca juga: Nabire Mencekam, KKB Serang Warga Sipil dan Rombongan Kapolda Papua, Satu Tewas dan 4 Polisi Terluka

Satgas Damai Cartenz juga menyebut Maam terlibat dalam serangkaian aksi kekerasan lainnya seperti, penembakan di Lapangan Terbang Kiwirok, penembakan terhadap Pos Brimob Resimen III dan personel Satgas Kodim Yonif 431/SSP Pos Okbibab serta serta kontak tembak dengan personel Yonif PR 431/SSP di Pos Kiwirok yang menyebabkan Prada Beryl Kholif A.R meninggal dunia.

Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, menyebut penangkapan tersebut merupakan langkah penting penegakan hukum.


“Penangkapan ini merupakan langkah penting dalam menegakkan hukum dan memberikan keadilan bagi para korban,” kata dia.

“Pelaku dengan rekam jejak kekerasan seperti ini harus mempertanggungjawabkan seluruh perbuatannya,” imbuhnya

 Sementara itu, Wakil Kepala Operasi, Kombes Pol Adarma Sinaga, menegaskan bahwa operasi akan terus dilanjutkan untuk mengejar anggota KKB lainnya.

“Kami terus memantau pergerakan jaringan KKB dan memastikan keamanan masyarakat tetap terjaga. Penegakan hukum terhadap para pelaku kekerasan akan dilakukan tanpa kompromi,” jelasnya.

Baca juga: Warga Was-was Terjadi Banjir Badriah Pun Semalaman tak Bisa Tidur, Sejumlah Daerah Mulai Tergenang

Baca juga: Hasil Lengkap Liga Spanyol: Bungkam Bilbao, Barcelona Gusur Real Madrid dari Puncak Klasemen

Baca juga: Pelaku ‘Begal Tubuh’ Sudah Beristri dan Anak

Sumber: Kompas.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved