Konflik Rusia vs Ukraina

Putin Minta Zelensky Terima Proposal Damai dari AS, Ancam Serangan Brutal ke Ukraina Bila Menolak

Pernyataannya disampaikan setelah Moskwa mengonfirmasi telah menerima secara resmi dokumen tersebut dari Washington.

|
Editor: Faisal Zamzami
Foto: Kristina Kormilitsyna, MIA
PUTIN BERTEMU LUKASHENKO - Foto ini diambil dari Kremlin pada Jumat (14/3/2025), memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin selama negosiasi dengan Presiden Belarus Alexander Lukashenko (tidak terlihat dalam foto) di Moskow pada Kamis (13/3/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (21/11/2025) memberi sinyal bahwa ia siap menerima proposal damai yang diajukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump
  • Putin menyebut rencana berisi 28 poin itu dapat menjadi dasar penyelesaian akhir perang yang telah berkecamuk sejak 2022.
  • Pernyataannya disampaikan setelah Moskwa mengonfirmasi telah menerima secara resmi dokumen tersebut dari Washington.

 

SERAMBINEWS.COM, MOSKWA - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (21/11/2025) memberi sinyal bahwa ia siap menerima proposal damai yang diajukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Putin menyebut rencana berisi 28 poin itu dapat menjadi dasar penyelesaian akhir perang yang telah berkecamuk sejak 2022.

Pernyataannya disampaikan setelah Moskwa mengonfirmasi telah menerima secara resmi dokumen tersebut dari Washington.

Namun di balik kesiapan itu, Putin melayangkan ancaman keras bila Ukraina menolak.

Baca juga: AS dan Rusia Disebut Susun Rencana Baru Akhiri Perang Ukraina, Kyiv Diminta Menyerah

Putin: “Proposal AS bisa jadi dasar penyelesaian akhir”

Dalam pernyataan yang disiarkan televisi, Putin menegaskan bahwa proposal yang diajukan AS dapat digunakan sebagai dasar bagi penyelesaian damai.

Ia mengungkapkan bahwa dalam pembahasan di Anchorage, Alaska, pihak AS meminta Rusia untuk menunjukkan fleksibilitas.

Putin berkata, “Dalam diskusi itu, pihak Amerika meminta kami membuat kompromi tertentu dan menunjukkan fleksibilitas, seperti yang mereka katakan,”

Ia menambahkan, “meskipun terdapat isu kompleks dan kesulitan,” Rusia telah menyetujui proposal tersebut.

Baca juga: Ukraina Borong 100 Jet Rafale Buatan Prancis, Dari Mana Zelensky Mendapatkan Dana?

Ancaman terbuka bila Zelensky menolak

Meski menunjukkan kesiapan bernegosiasi, Putin mengeluarkan peringatan yang disebut banyak pihak sebagai ancaman paling langsung dalam beberapa bulan terakhir.

 “Jika Kyiv tidak ingin membahas proposal Presiden Trump dan menolak melakukannya, maka mereka dan para pengobar perang di Eropa harus memahami bahwa kejadian yang terjadi di Kupiansk akan tak terelakkan terulang di sektor-sektor penting lainnya di garis depan. Secara keseluruhan, situasi ini dapat diterima bagi kami,” tegas Putin.

Diketahui, Kupiansk, kota strategis di wilayah Kharkiv, menjadi lokasi perebutan sengit antara pasukan Rusia dan Ukraina pada 2023–2024.

Zelensky dilema

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky angkat suara dan menegaskan bahwa Kyiv berada pada persimpangan sulit.

Pada siaran televisi Jumat, ia mengatakan, “Sekarang, Ukraina menghadapi pilihan yang sangat sulit — kehilangan martabat atau berisiko kehilangan mitra utama.”

Namun Zelensky tidak menolak secara langsung rencana Trump.

Ia justru menyampaikan apresiasi, “Kami menghargai upaya Amerika Serikat, Presiden Trump, dan timnya yang bertujuan mengakhiri perang ini. Rencana ini harus memastikan perdamaian yang nyata dan bermartabat.”

Menurut laporan yang sama, Ukraina diberi waktu sepekan untuk mempelajari dan menerima proposal tersebut.

Trump menetapkan Kamis pekan depan sebagai tenggat keputusan.

Baca juga: VIDEO Rusia Tidak Mau Ikut Campur Rencana AS di Gaza, ISF Dianggap Gagal

Isi 28 Poin Usulan Trump untuk Perdamaian Rusia-Ukraina

 

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengusulkan 28 poin untuk mendamaikan Rusia dan Ukraina yang berperang sejak 2022.

Gedung Putih memberi tenggat hingga Kamis (27/11/2025) bagi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk memutuskan langkah terhadap rencana tersebut.

Tanggal tersebut bertepatan dengan Hari Thanksgiving yang dirayakan setiap hari Kamis keempat bulan November tiap tahunnya.

Beberapa hal yang menjadi sorotan dalam rencana tersebut adalah Ukraina diminta melepas wilayah, mengecilkan ukuran militer, berjanji untuk tidak bergabung dengan NATO, serta menggelar pemilu secepatnya.

Sementara itu, Rusia akan memperoleh wilayah tambahan, kembali masuk ke ekonomi global, dan bergabung lagi dalam kelompok G8. 

Berikut 28 poin rancangan perdamaian Rusia-Ukraina yang diinisiasi Trump, sebagaimana dilansir AFP. 

1. Kedaulatan Ukraina akan ditegaskan.

2. Perjanjian non-agresi komprehensif akan disepakati antara Rusia, Ukraina, dan Eropa. Semua ambiguitas selama 30 tahun terakhir akan dianggap selesai.

3. Diharapkan Rusia tidak akan menginvasi negara-negara tetangga dan NATO tidak akan memperluas wilayahnya.

 4. Dialog akan diadakan antara Rusia dan NATO, yang dimediasi oleh AS, untuk menyelesaikan semua masalah keamanan dan menciptakan kondisi untuk deeskalasi. Hal ini guna memastikan keamanan global dan meningkatkan peluang kerja sama serta pembangunan ekonomi di masa depan.

5. Ukraina akan menerima jaminan keamanan yang andal. 

6. Jumlah Angkatan Bersenjata Ukraina akan dibatasi hingga 600.000 personel.

 7. Ukraina setuju dalam konstitusinya tidak akan bergabung dengan NATO. NATO setuju untuk memasukkan dalam statutanya ketentuan bahwa Ukraina tidak akan diterima di masa mendatang.

8. NATO setuju untuk tidak menempatkan pasukan di Ukraina.

9. Jet tempur Eropa akan ditempatkan di Polandia. 

10. Jaminan AS:

- AS akan menerima kompensasi atas jaminan tersebut.

-Jika Ukraina menginvasi Rusia, AS akan kehilangan jaminan tersebut.

-Jika Rusia menginvasi Ukraina, selain respons militer terkoordinasi yang tegas, semua sanksi global akan diberlakukan kembali, pengakuan wilayah baru, dan semua manfaat lain dari kesepakatan ini akan dicabut.

-Jika Ukraina meluncurkan rudal ke Moskwa atau Saint Petersburg tanpa alasan, jaminan keamanan akan dianggap tidak sah. 

11. Ukraina memenuhi syarat untuk menjadi anggota Uni Eropa dan akan menerima akses preferensial jangka pendek ke pasar Eropa selama masalah ini sedang dipertimbangkan.

12. Paket langkah-langkah global yang kuat untuk membangun kembali Ukraina, termasuk tetapi tidak terbatas pada:

- Pembentukan Dana Pembangunan Ukraina untuk berinvestasi di industri-industri yang berkembang pesat, termasuk teknologi, pusat data, dan kecerdasan buatan.

-AS akan bekerja sama dengan Ukraina untuk bersama-sama membangun kembali, mengembangkan, memodernisasi, dan mengoperasikan infrastruktur gas Ukraina, termasuk jaringan pipa dan fasilitas penyimpanan.

-Upaya bersama untuk merehabilitasi wilayah-wilayah yang terdampak perang untuk restorasi, rekonstruksi, dan modernisasi kota-kota dan kawasan permukiman.

- Pembangunan infrastruktur. Ekstraksi mineral dan sumber daya alam.

-Bank Dunia akan mengembangkan paket pembiayaan khusus untuk mempercepat upaya-upaya ini.

13. Rusia akan diintegrasikan kembali ke dalam ekonomi global:

-Pencabutan sanksi akan dibahas dan disepakati secara bertahap dan berdasarkan kasus per kasus.

-AS akan menandatangani perjanjian kerja sama ekonomi jangka panjang untuk pembangunan bersama di bidang energi, sumber daya alam, infrastruktur, kecerdasan buatan, pusat data, proyek ekstraksi logam tanah jarang di Arktik, dan peluang korporasi lainnya yang saling menguntungkan.

-Rusia akan diundang untuk bergabung kembali dengan G8. 

14. Dana yang dibekukan akan digunakan sebagai berikut:

-Aset Rusia yang dibekukan senilai 100 miliardolla AS akan diinvestasikan dalam upaya yang dipimpin AS untuk membangun kembali dan berinvestasi di Ukraina.

-AS akan menerima 50 persen dari keuntungan dari usaha ini.

- Eropa akan menambahkan 100 miliar dollar AS untuk meningkatkan jumlah investasi yang tersedia bagi rekonstruksi Ukraina.

-Dana Eropa yang dibekukan akan dicairkan. 

-Sisa dana Rusia yang dibekukan akan diinvestasikan dalam wahana investasi AS-Rusia terpisah yang akan melaksanakan proyek bersama di bidang-bidang tertentu.

-Dana ini akan ditujukan untuk memperkuat hubungan dan meningkatkan kepentingan bersama guna menciptakan insentif yang kuat untuk mencegah kembalinya konflik.

15. Sebuah kelompok kerja gabungan AS-Rusia mengenai isu-isu keamanan akan dibentuk untuk mendorong dan memastikan kepatuhan terhadap semua ketentuan perjanjian ini.

16. Rusia akan menjunjung tinggi kebijakan non-agresinya terhadap Eropa dan Ukraina.

17. AS dan Rusia akan sepakat untuk memperpanjang masa berlaku perjanjian non-proliferasi dan pengendalian senjata nuklir, termasuk Perjanjian START I.

18. Ukraina setuju untuk menjadi negara non-nuklir sesuai dengan Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir.

19. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PTN) Zaporizhzhya akan diluncurkan di bawah pengawasan IAEA, dan listrik yang dihasilkan akan didistribusikan secara merata antara Rusia dan Ukraina, yakni 50:50.

20. Kedua negara berkomitmen untuk melaksanakan program pendidikan di sekolah dan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan toleransi terhadap berbagai budaya serta menghilangkan rasisme dan prasangka:

-Ukraina akan mengadopsi aturan Uni Eropa tentang toleransi beragama dan perlindungan minoritas bahasa.

-Kedua negara akan sepakat untuk menghapus semua tindakan diskriminatif dan menjamin hak-hak media dan pendidikan Ukraina dan Rusia.

-Semua ideologi dan aktivitas Nazi harus ditolak dan dilarang. 

21. Wilayah:

-Crimea, Luhansk, dan Donetsk akan diakui secara de facto sebagai wilayah Rusia, termasuk oleh AS.

-Kherson dan Zaporizhzhia akan dibekukan di sepanjang garis kontak, yang berarti pengakuan de facto di sepanjang garis kontak.

-Rusia akan melepaskan wilayah lain yang disepakati yang dikuasainya di luar kelima wilayah tersebut.

-Pasukan Ukraina akan mundur dari bagian Oblast Donetsk yang saat ini mereka kuasai, dan zona penarikan ini akan dianggap sebagai zona penyangga demiliterisasi netral, yang diakui secara internasional sebagai wilayah milik Federasi Rusia.

-Pasukan Rusia tidak akan memasuki zona demiliterisasi ini.

22. Setelah menyepakati pengaturan teritorial di masa mendatang, baik Federasi Rusia maupun Ukraina berjanji untuk tidak mengubah pengaturan ini secara paksa. Jaminan keamanan apa pun tidak akan berlaku jika terjadi pelanggaran komitmen ini.

23. Rusia tidak akan mencegah Ukraina menggunakan Sungai Dnieper untuk kegiatan komersial, dan kesepakatan akan dicapai mengenai pengangkutan gandum gratis melintasi Laut Hitam.

24. Sebuah komite kemanusiaan akan dibentuk untuk menyelesaikan masalah-masalah yang belum terselesaikan:

-Semua tahanan dan jenazah yang tersisa akan dipertukarkan dengan prinsip semua untuk semua.

-Semua tahanan dan sandera sipil akan dipulangkan, termasuk anak-anak.

- Program reunifikasi keluarga akan dilaksanakan.

-Langkah-langkah akan diambil untuk meringankan penderitaan para korban konflik. 

25. Ukraina akan menyelenggarakan pemilu dalam 100 hari. 

26. Semua pihak yang terlibat dalam konflik ini akan menerima amnesti penuh atas tindakan mereka selama perang dan setuju untuk tidak mengajukan klaim atau mempertimbangkan keluhan apa pun di masa mendatang.

27. Perjanjian ini akan mengikat secara hukum. Pelaksanaannya akan dipantau dan dijamin oleh Dewan Perdamaian, yang dipimpin oleh Presiden Donald J Trump. Sanksi akan dijatuhkan atas pelanggaran.

 28. Setelah semua pihak menyetujui nota kesepahaman ini, gencatan senjata akan berlaku segera setelah kedua belah pihak mundur ke titik yang disepakati untuk memulai pelaksanaan perjanjian.

Baca juga: Pendaftaran Petugas Haji 2026 untuk Formasi PPIH Kloter, Berikut Syaratnya

Baca juga: Hasil UFC Qatar : Tiru Jurus Islam Makhachev, Arman Tsarukyan Hajar Dan Hooker hingga Terluka

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved