Kupi Beungoh

Mengapa Mendirikan Fakultas Kedokteran di UTU?

Pendirian Fakultas Kedokteran di Universitas Teuku Umar bukan ambisi institusional, tetapi kebutuhan strategis nasional dan urgensi lokal.

Editor: Amirullah
For Serambinews.com
Prof.Dr.dr. Rajuddin, SpOG(K).,Subsp.FER, Guru Besar Universitas Syiah Kuala; Ketua IKA UNDIP Aceh dan Sekretaris ICMI Orwil Aceh 

Dalam konteks ini, dokter lulusan FK-UTU tidak hanya diharapkan menjadi tenaga klinis, tetapi aktor sistemik yang mampu memperbaiki struktur pelayanan kesehatan lokal.

Mereka akan berperan dalam merancang model rujukan cepat, edukasi gizi keluarga, penanganan kehamilan risiko tinggi, hingga mitigasi dampak kesehatan akibat bencana di wilayah pesisir.

Sebagaimana ditegaskan dr. Insan Setiawan A. Tanru, Ph.D, asesor LAM-PTKes: “UTU memiliki keunggulan lokal yang khas. Ketersediaan SDM, komitmen daerah, serta fokus pada kedokteran komunitas menjadikannya unik dan relevan. Isu stunting, kematian ibu, dan keterbatasan akses rujukan di wilayah yang jauh dari Banda Aceh adalah alasan kuat mengapa fakultas ini harus lahir di sini.”

Kedokteran komunitas menjawab ketiga isu tersebut secara langsung. Mahasiswa dididik untuk menganalisis determinan sosial kesehatan, mengelola intervensi berbasis masyarakat, dan mengembangkan program promotif-preventif yang berkelanjutan. Dengan demikian, lulusan FK-UTU diharapkan kompeten secara klinis, dan mampu memimpin transformasi kesehatan di tingkat komunitas.

Selain itu, pendekatan ini sangat sesuai dengan karakter geografis Aceh Barat-Selatan: wilayah pesisir dengan akses transportasi terbatas, populasi tersebar, dan rentan terhadap bencana alam.

Dalam konteks ini, keunggulan “kedokteran komunitas” bukan pilihan akademik, tetapi strategi keberlanjutan agar sistem kesehatan tidak runtuh ketika jarak, infrastruktur, atau cuaca menjadi kendala.

Penutup

Fakultas Kedokteran Universitas Teuku Umar (FK-UTU) lahir dari kebutuhan riil masyarakat Barat-Selatan Aceh, bukan dari ambisi institusional. Dengan menempatkan kedokteran komunitas sebagai fokus utama, FK-UTU berkomitmen melahirkan dokter yang tidak hanya terampil secara klinis, tetapi juga mampu memimpin perubahan sosial di tengah masyarakat. 
 
Dari Meulaboh, Fakultas Kedokteran Universitas Teuku Umar (FK-UTU) menjelma menjadi simbol pemerataan pendidikan kedokteran dan wujud nyata.  Pesan dr. Insan Setiawan A. Tanru, Ph.D, bahwa FK-UTU harus lahir karena kebutuhan dan konteksnya benar-benar nyata. Seperti pepatah Aceh “Bek lagee ureuëng meuh peuët, ureuëng sehat peuët nanggroë” jika rakyatnya sehat, maka negeri akan kuat.

FK-UTU hadir dari pinggiran Aceh untuk menyehatkan bangsa dengan ilmu yang membumi, empati yang tulus, dan pengabdian yang tak berbatas, sejalan dengan sabda Nabi Muhammad SAW: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (Hadis Riwayat Ahmad)

Semangat inilah yang menjadi ruh pembukaan FK-UTU, bahwa setiap ilmu yang diajarkan dan setiap pelayanan yang diberikan bukan hanya untuk profesi, tetapi sebagai ibadah dan bentuk kasih sayang kepada sesama. (email:rajuddin@usk.ac.id)

 

Penulis: Guru Besar Universitas Syiah Kuala; Ketua IKA UNDIP Aceh dan Sekretaris ICMI Orwil Aceh 

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Baca artikel KUPI BEUNGOH lainnya di SINI

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved