Pojok Humam Hamid
Gaza dan Yahudi Amerika: Dua Generasi, Dua Hati yang Berbeda
Ezra Klein, seorang jurnalis Yahudi yang dihormati di kalangan penulis dan pengamat di Amerika, baru-baru ini menulis tentang luka yang terjadi
Maka, untuk mereka, Israel dipandang sebagai rumah satu-satunya, tempat aman terakhir jika dunia kembali membenci mereka.
Bagi mereka wajar kalau mereka mempertahankan negara itu sepenuh hati. Mereka bukan mendukung penjajahan, tapi mempertahankan harapan hidup.
Tapi sekarang, anak-anak mereka punya cara pikir yang lain.
Mereka lahir dan besar di kampus-kampus dengan keragaman yang tinggi, terbiasa berdiskusi soal keadilan, hak asasi manusia, dan solidaritas.
Ketika mereka melihat foto anak-anak Palestina yang terbunuh di Gaza, mereka tak bisa lagi diam.
Mereka mulai bertanya, “apakah ini yang harus kita bela? Apakah menjadi Yahudi berarti membenarkan kekerasan?”
Ini bukan pertanyaan kecil. Itu pertanyaan yang mengguncang hati banyak orang muda Yahudi.
Mereka merasa terjebak.
Mencintai tanah leluhur mereka, tapi juga mencintai nilai-nilai keadilan.
Mereka ingin jadi manusia yang setia pada sejarahnya, tapi juga tidak ingin jadi penonton penderitaan orang lain.
Maka lahirlah kelompok-kelompok baru di Amerika.
Ada yang bernama Jewish Voice for Peace, ada yang lain bernama IfNotNow.
Mereka adalah anak-anak muda Yahudi yang berdiri di jalan, memegang poster ketika ada pembunuhan atau penderitaan massal di Gaza, “Not in Our Name” (Bukan atas nama kami).
Mereka protes kepada Israel, mereka kritik pemerintahnya, mereka berdiri bersama rakyat Palestina.
Tapi mereka tetap Yahudi.
Komite Yahudi Amerika
yahudi amerika serikat
generasi muda yahudi amerika
pojok humam hamid
humam hamid aceh
Serambi Indonesia
Serambinews
| Dana Otsus Jilid 2: Lagu Lama vs Otoritas Teknokratis – Bagian Kedua |
|
|---|
| Dana Otsus Jilid 2: Lagu Lama vs Otoritas Teknokratis - Bagian 1 |
|
|---|
| MSAKA21: Dakwah dan Penaklukan: Jejak Islam dari Peureulak ke Afrika Utara - Bagian XV |
|
|---|
| Pembangunan 50 Kota Prioritas Nasional: Mengapa Kota-Kota di Aceh Terabaikan? |
|
|---|
| Utang Kereta Cepat” Whoosh” Cina: Akankah Prabowo Mengikuti Jejak Mahathir? |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.