China Kembali Buat Gebrakan di dunia Kecerdasan Buatan, Bikin AI yang Terinspirasi dari Otak Manusia

Kali ini, Negeri Tirai Bambu mengembangkan model AI yang terinspirasi dari cara kerja otak manusia.

Editor: Faisal Zamzami
Pixabay
China kembali membuat gebrakan di dunia kecerdasan buatan (AI). Kali ini, Negeri Tirai Bambu mengembangkan model AI yang terinspirasi dari cara kerja otak manusia. 

SERAMBINEWS.COM - China kembali membuat gebrakan di dunia kecerdasan buatan (AI).

Kali ini, Negeri Tirai Bambu mengembangkan model AI yang terinspirasi dari cara kerja otak manusia.

Model AI bernama SpikingBrain-1.0 ini dikembangkan oleh tim peneliti dari Institute of Automation, Chinese Academy of Sciences (CAS), China.

Yang menarik adalah, menurut klaim mereka, dengan mengadopsi mekanisme kerja seperti otak manusia, informasi yang diproses AI SpikingBrain-1.0 hanya menghabiskan daya komputasi yang sangat minim.

 Artinya, saat model AI ini dijalankan, konsumsi energi untuk memproses data jauh lebih rendah dari yang biasanya dipakai oleh model AI arus utama (mainstream), seperti ChatGPT misalnya.  

Dengan input yang lebih sedikit, SpikingBrain-1.0 diyakini bisa menghasilkan performa yang sebanding dengan model berarsitektur Transformer yang kini banyak menjadi andalan AI generatif.

Diklaim efisien dan hemat daya

 Tim peneliti menjelaskan, SpikingBrain-1.0 dirancang dengan memanfaatkan spiking neural network (SNN).

Ini merupakan sistem jaringan saraf buatan yang bekerja dengan pola sinyal mirip neuron otak manusia.

Seperti disinggung di atas, dengan sistem ini, informasi yang diproses SpikingBrain-1.0 menjadi jauh lebih efisien dibanding model AI kebanyakan.

Bahkan dalam salah satu pengujian, model ini hanya menggunakan sekitar dua persen dari jumlah data yang biasanya dibutuhkan oleh AI populer. 

Dengan kemampuan ini, SpikingBrain-1.0 juga akhirnya diklaim sebagai model AI yang memiliki performa setara dengan AI modern lain.  

Efisiensi daya SpikingBrain-1.0 semakin terlihat ketika diuji ulang dan diminta untuk memproses rangkaian data yang sangat panjang.

Dalam pengujiannya, SpikingBrain-1.0 tercatat mampu mempercepat proses informasi hingga 26,5 kali lebih cepat dibanding model AI berarsitektur Transformer.  

Kecepatan ini terlihat khususnya ketika model menghasilkan token pertama dari konteks yang panjangnya mencapai satu juta token, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari CGTN, Minggu (14/9/2025).

Baca juga: VIDEO - Luar Biasa! Albania Punya Menteri AI, Tugasnya Berantas Korupsi

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved