Video

VIDEO CHINA dan IRAN Bersatu, Proyek RUDAL Terbaru Siap Gempur Sanksi Amerika!

Iran dilaporkan tengah membangun kembali kapasitas rudal balistiknya setelah hancur dalam perang 12 hari melawan Israel beberapa bulan lalu.

Editor: Aldi Rani

SERAMBINEWS.COM - Iran dilaporkan tengah membangun kembali kapasitas rudal balistiknya setelah hancur dalam perang 12 hari melawan Israel beberapa bulan lalu.

Meski sanksi internasional baru diberlakukan, Teheran justru mempercepat impor bahan baku penting untuk pembuatan roket dari China.

Bahkan, intelijen Eropa dikutip Ynetnews pada (30/10) menyebut Iran meningkatkan pengiriman natrium perklorat dari China selama satu bulan terakhir.

Zat tersebut merupakan komponen utama bahan bakar padat untuk mesin roket.

Serta peningkatan impor itu memicu kekhawatiran bahwa Iran sedang mempercepat kembali produksi rudalnya.

Melalui perang sebelumnya, militer Israel menargetkan pabrik dan infrastruktur rudal Iran.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sempat menyebut ancaman itu telah dinetralkan setelah puluhan fasilitas hancur.

Namun, sumber intelijen Barat menilai proses rekonstruksi kini sedang berlangsung meskipun ada “snap-back” sanksi baru sejak akhir September.

Celah hukum memungkinkan China tetap mengirim natrium perklorat ke Iran karena bahan itu tidak termasuk daftar larangan ekspor ketat. Berbeda dengan amonium perklorat yang digunakan langsung dalam propelan roket. (*)

Editor: Aldi Rani
VO: Dara Nazila

Baca juga: Final Voli Asian Youth Games 2025: Tim Putri Indonesia vs Iran, Ambisi Balas Dendam dan Medali Emas

Baca juga: Iran Gantung Pria Diduga Mata-mata Mossad, Kasus ke-10 Usai Perang 12 Hari Juni Lalu

Baca juga: Takut Dibunuh Israel, Iran Sembunyikan Ilmuwan Nuklir yang Selamat 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved