Ini Polusi Udara Terburuk
SEORANG ilmuwan di Goddart Institute for Space Studies NASA, Dr Robert Field menyebut asap kebakaran hutan Indonesia
SEORANG ilmuwan di Goddart Institute for Space Studies NASA, Dr Robert Field menyebut asap kebakaran hutan Indonesia yang menyelimuti beberapa negara Asia Tenggara sebagai krisis polusi udara terburuk sepanjang sejarah.
Menurut NASA, dikutip oleh The Straits Times, masalah kabut asap ini sudah hampir separah masalah serupa yang pernah terjadi pada 1997.
Saat itu, kabut asap akibat kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera menimbulkan bencana kabut asap yang melanda Malaysia, Singapura, Brunei, hingga Thailand.
Krisis kabut asap tahun ini sudah membuat banyak aktivitas dan kesehatan terganggu. Berbagai kritik dari negara-negara tetangga terus mengalir ke Indonesia karena menilai negara ini belum cukup untuk mengatasi masalah. “Kondisi di Singapura dan Sumatera sudah semakin mendekati (kondisi) pada 1997,” ujarnya.
Robert juga memperingatkan musim kering yang berkepanjangan ini akan semakin memperburuk tingkat polusi udara dan membuatnya memecah rekor terburuk. “Jika hasil prakiraan cuaca tetap bertahan di musim kering, ini akan membuat 2015 masuk peringkat terparah dalam rekor. Kabut asap pun akan semakin tebal,” ujarnya
Global Fire Emissions Database, yang didukung juga oleh NASA, memperkirakan sekitar 600 juta ton gas rumah kaca telah dihasilkan oleh kebakaran pada tahun ini. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi, kerugian ekonomi akibat bencana kabut asap yang terjadi karena kebakaran hutan dan lahan di beberapa provinsi di Indonesia pada 2015 bisa melebihi angka Rp 20 triliun. Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia, yang kemudian menimbulkan bencana kabut asap, bukan yang pertama kali.
Sementara Walhi mengungkapkan dari Januari hingga September 2015, ada 16.334 titik panas (berdasarkan LAPAN) atau 24.086 (berdasarkan NASA FIRM) yang tersebar di lima provinsi dengan kebakaran hutan terparah yaitu Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, dan Riau.
Titik-titik panas tersebut berada di konsesi perusahaan. Beberapa di antaranya yaitu Kalimantan Barat ada 2.495, Kalimantan Tengah 5.672, Riau 1.005, Sumatera Selatan 4.416 dan Jambi 2.842.(tribun/dbs)
kabut asap dari
tahun ke tahun
* 1997: Kabut asap disebabkan oleh kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera, yang asapnya menyelimuti Malaysia, Singapura, Brunei, Thailand, Vietnam, hingga Filipina
* 2005: Kabut asap disebabkan oleh kebakaran hutan di Sumatera, yang asapnya menyelimuti Malaysia
* 2006: Kabut asap disebabkan oleh kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan serta El Niño, yang asapnya menyelimuti Malaysia, Singapura, Thailand, hingga Korea Selatan
* 2009: Kabut asap disebabkan oleh kebakaran hutan di Sumatera serta El Niño, yang asapnya menyelimuti Malaysia dan Singapura
* 2013: Kabut asap disebabkan oleh kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan, yang asapnya menyelimuti Malaysia, Singapura, Brunei, dan Thailand
* 2015: Kabut asap disebabkan oleh kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan serta El Niño, yang asapnya menyelimuti Malaysia, Singapura, Brunei, dan Thailand.(tribun/ruth)