‘Myanmar Ingin Menumpas Habis Muslim Rohingya’

Konflik antara umat Buddha dan Muslim di wilayah tersebut dimulai sejak kekerasan komunal meletus pada 2012.

Editor: Zaenal
Karimullah Mohammad menitikkan air mata seusai menonton video pembakaran rumah warga di Mingdao, Arakan, Myanmar, 31 Agustus 2017. Pria usia 37 tahun ini sudah enam tahun mengungsi ke Indonesia, sementara saudaranya masih berada di Mingdao. (Hayati Nupus - Anadolu Agency) 

JAKARTA - Pemerintah Myanmar bermaksud untuk menyapu bersih etnis Rohingya dari negara bagian Rakhine, di barat Myanmar, kata seorang pengungsi Rohingya, Kamis (30/8/2017).

Dilansir Kantor Berita Turki, Anadolu Agency, Jumat (1/8/2017), Karimullah Muhammed adalah warga Rohingya yang mengungsi ke Indonesia. Ia mengatakan, kekerasan atas orang Rohingya bukanlah hal yang baru bagi mereka.

“Myanmar telah melakukan pembunuhan massal dalam waktu yang lama, namun pemerintah telah meningkatkan pembasmian dalam beberapa tahun terakhir,” kata Muhammed.

Muhammed mengatakan bahwa banyak kerabatnya, termasuk saudara perempuannya, masih berada di Rakhine, sementara beberapa kerabat lainnya tewas dalam aksi kekerasan yang tengah berlangsung.

“Saya membaca berita bahwa sekitar 300 warga Rohingya terbunuh, namun saya telah diberitahu teman-teman saya yang diserang (di negara bagian Rakhine) bahwa lebih dari 3.000 Muslim Rohingya terbunuh dan hampir 100 desa dibakar habis,” ungkapnya.

(Baca: Kapal yang Membawa Pengungsi Rohingya Tenggelam, 19 Orang Meninggal Dunia)

Dunia masih tetap diam menghadapi pembunuhan massal di Rakhine.

Ia menambahkan, beberapa laporan media yang bersumber dari pemerintah Myanmar mengklain bahwa umat Muslim telah menyerang umat Buddha dan memperkosa wanita-wanitanya.

“Hal ini jelas-jelas salah. Bagaimana mungkin kelompok minoritas yang telah hidup dalam kekerasan selama bertahun-tahun melakukan hal itu?” pungkasnya. [BACA: Myanmar Teroris tak Berjanggut]

Populasi etnis Rohingya adalah 1,3 juta’

“Jika seseorang bersalah, hanya dialah yang seharusnya dihukum, bukan seluruh kaumnya,” tegas Muhammed.

Ia mengatakan, pemerintah Myanmar dengan sengaja salah menyebutkan populasi Rohingya menjadi 800.000 jiwa, meskipun jumlah populasi sebenarnya adalah 1,3 juta jiwa. “Artinya, pemerintah ingin memberantas 500.000 jiwa,” tegasnya.

Muhammed menambahkan, Indonesia harus membuka pintu bagi ribuan pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari aksi kekerasan di Rakhine.

“Indonesia adalah negara dengan beribu-ribu pulau. Kami berharap Indonesia mau membuka pintu untuk Muslim Rohingya, seperti apa yang dilakukan Turki untuk pengungsi Suriah,” ucapnya.

(Baca: Mengenal Attaullah, Pemimpin Gerakan Arakan yang Membela Muslim Rohingya)

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved