Salam
Berebut Sedikit Bangku di PTN
Enam perguruan tinggi negeri (PTN) di Aceh tahun ini menerima 20.109 mahasiswa baru
Enam perguruan tinggi negeri (PTN) di Aceh tahun ini menerima 20.109 mahasiswa baru. Dari angka tersebut, sudah lulus melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang diumumkan Selasa (17/4) sore, sebanyak 6.129 orang (30,48 persen). Sedangkan sisanya akan diterima melalui dua jalur lainnya, yaitu Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) sekitar 40 persen dan melalui jalur Mandiri maksimal 30 persen lagi.
Keenam PTN di Aceh yang tahun ini menerima mahsiswa baru adalah UIN Ar-Raniry 5.300 orang (sudah lulus via SNMPTN 778 orang), Unimal Aceh Utara 5.134 orang (sudah lulus via SNMPTN 1.934 orang), Unsyiah Darussalam 5.965 orang (sudah lulus via SNMPTN 1.704 orang), UTU Meulaboh 1.670 orang (sudah lulus via SNMPTN 856 orang), Unsam Langsa 1.800 orang (sudah lulus via SNMPTN 843 orang), ISBI Aceh 240 orang (sudah lulus via SNMPTN 14 orang).
Dengan demikian ada sekitar 14.000 kursi yang masih tersedia untuk diperebutkan oleh berpuluh-puluh ribu calon mahasiswa. Namun, dari 14.000 itu, yang murni akan menjadi rebutan hanya sekitar 8.000 kursi PTN lagi. Sebab, sekitar 6.000 tempat lainnya akan menjadi rebutan anak-anak yang orang tuanya tergolong berekonomi menengah atau berduit. Meskipun jalur ini sebetulnya membuka kesempatan kepada siapapun yang ingin ikut, namun anak-anak yang orangtuanya tidak mampu, biasanya tidak ikut melalui jalur ini. Sebab, jalur mandiri, banyak dana awal yang harus ditanggung oleh orang tua mahasiswa.
Sebagai contoh, untuk mahasiswa kedokteren yang lulus melalui jalur mandiri, saat mendaftar setelah lulus, biasanya harus menyetor sampai ratusan juta rupiah. Makanya, jalur mandiri itu sering juga disebut sebagai jalur orang kaya. Dikatakan mandiri, pertama karena tes ini dilaksanakan sepenuhnya oleh PTN masing-masing. Kemudian, mengenai kebijakan pembiayaan terhadap mahasiswa yang lulus melalui jalur mandiri juga diatur oleh PTN masing-masing. Namun, yang lebih penting, anak-anak yang lulus melalui jalur mandiri, tapi orang tuanya tidak mampu, biasanya akan kebijakan khusus dari PTN, misalnya melalui program bidik misi.
Sebelum jalur mandiri diadakan, tentu ada jalur yang murah meriah, yakni jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Namun, jalur ini jumlah peminat dan kursi yang tersedia biasanya sangat jauh. Satu kuris bisa diperebutkan oleh puluhan calon. Jadi, murah meriah, tapi peluangnya sangat sempit.
Lalu, bagaimana jika tak berhasil di semua jalur yang dibuka PTN? Ya, tentu bagi yang betul-betul berminat melanjutkan pendidikan, harus berpaling ke perguruan tinggi swasta. Toh, ada beberapa PTS di Aceh yang menejemen dan mutunya sudah baik. Cuma saja, kita ingatkan para calon mahaiswa yang ingin ke PTS harus lebih selektif. Paling tidak adalah memastikan bahwa PTS itu terakreditasi mulai universitasnya, fakultasnya, hingga akreditasi jurusan yang ingin kita pilih. Semua harus diteliti agar tak rugi di kemudian hari.