Kupi Beungoh
Tuan Guru Bajang di Antara Dua Poros Jumbo
Ustaz Somad menyebutkan nama TGB di berbagai wilayah di Nusantara. Ke mana pun beliau ceramah, nama TGB pasti disebutkan dan menjadi terkenal.
Oleh Husen, S.Sy

BEBERAPA waktu lalu, Aceh kedatangan tamu istimewa yaitu Gubernur NTB. Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi TGB atau yang dikenal dengan sebutan TGB.
Sosok TGB yang ‘alim dengan keilmuannya, ditambah dengan kharismatik yang melekat pada dirinya telah melengkapi TGB dengan julukan ulama sekaligus umara.
Label tersebut layak disematkan padanya.
Kedatangan TGB ke Aceh dalam rangka melakukan safari dakwah. Beliau mengunjungi kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh dan mengunjungi pesantren terbesar di Aceh, MUDI Mesra Samalanga serta beberapa tempat lainnya.
Masyarakat Aceh begitu antusias dalam menyambut kedatangan beliau, karena tradisi peumulia jamee adat geutanyoe Aceh.
(Baca: Tuan Guru Bajang: Aceh, Fi Kulli Makan, Makan)
(Baca: Beredar Foto Prabowo Bertulis King Maker, Tuan Guru Bajang dan Gatot sebagai Capres-Cawapres)
(Baca: Tuan Guru Bajang Diisukan Jadi Cawapres 2019, Mahfud MD Ungkap Sosok Gubernur NTB)
Apalagi sosok yang dimuliakan adalah orang yang hafal Alquran dan ahli tafsir lulusan S3 dari Al Azhar Mesir.
Bahkan kehadiran TGB sampai menjadi pusat pemberitaan dan pembicaraan di berbagai media sosial.
Kelebihan TGB digambarkan dalam ceramah-ceramah Ustad Abdul Somad. Beliau sering mengutarakan sosok TGB dengan kata-kata “Kita mengenal orang ini sebagai Tuan Guru Bajang, doktor tafsir hadis dari Al Azhar Mesir, sekarang ketua Ikatan Alumni Al Azhar Indonesia. Hafal Alquran 30 juz di kepala, ulama Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Insya Allah jadi calon wakil presiden” dalam vidoe ceramahnya.
Bukan rahasia lagi, jika Ustaz Abdul Somad (UAS) secara terang-terangan mendukung Tuan Guru Bajang (TGB) M Zainul Majdi sebagai calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (wapres) Indonesia.
Ustaz Somad menyebutkan nama TGB di berbagai wilayah di Nusantara. Ke mana pun beliau ceramah, nama TGB pasti disebutkan dan menjadi terkenal.
UAS tidak menyebut capres lain seperti Prabowo Subianto, Joko Widodo, atau yang lainnya secara terbuka kepada publik.