Salam
Melihat Motif Penculikan
Saat ini, setidaknya ada dua kasus penculikan yang sedang ditangani pihak kepolisian di Aceh
Saat ini, setidaknya ada dua kasus penculikan yang sedang ditangani pihak kepolisian di Aceh. Pertama kasus penculikan seorang remaja putri yang sedang ditangani penyidik Polres Bireuen, dan kedua kasus penculikan seorang pria warga Kecamatan Bandar Dua, Pidie Jaya, yang kasusnya dalam penanganan bersama oleh Polda Aceh dan Polres Pidie.
Dari info awal yang terungkap, kedua kasus penculikan ini berbeda motifnya. Kasus penculikan remaja putri Bireuen diduga bermotif perdagangan manusia, meskipun tersangka penculiknya yang berasal dari Kalimantan mengaku ingin memperistri gadis bawah umur yang diculiknya itu. Sedangkan kasus penculikan, Abdullah bin Ahmad (46) warga Bandar Dua, Pajay, diduga kuat bermotif pemerasan.
Sebagaimana diberitakan dalam headline utama harian ini kemarin, personel Tim Reskrimum Polda Aceh bekerja sama dengan Sat Reskrim Polres Pidie sudah membekuk empat tersangka penculik Abdullah. Keempat tersangka ditangkap pada Jumat 18 Mei 2018 atau tiga hari setelah penculikan terjadi. Dua tersangka tertangkap di Nisam, Aceh Utara, dua lagi di Muara Satu, Kota Lhokseumawe.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda Aceh, Kombes Pol Drs Sumarso mengatakan, sebagaimana dilaporkan istri korban, keempat tersangka mengambil Abdullah di rumah selepas magrib. Lalu, korban memberitahukan keluarga bahwa pelaku minta tebusan Rp 110 juta. “Karena keluarga tak punya uang, maka keluarga melapor lagi, ke polisi,” kata Sumarso.
Pelaku kemudian menghubungi keluarga dan mengancam akan membunuh Abdullah jika tak segera mengirim uang tebusan. Kemudian dikirimlah uang Rp 50 juta melalui bank. Ternyata pelaku juga belum membebaskan korban. Bahkan keluarga diancam lagi, sehingga mengirim lagi Rp 32 juta. Itu pun belum juga dibebaskan.
Komunikasi penculik dan keluarga korban menjadi kesempatan bagi polisi untuk mendeteksi keberadaan penculik dan sanderanya. Pada, 18 Mei 2018, melalui aksi kejar-kejaran ala film spy polisi berhasil membekuk satu persatu tersangka penculik. Sampai dua hari lalu, polisi masih memburu tiga tersangka lain yang salah satu di antaranya diyakini sebagai otak dari penculikan tersebut.
Menurut polisi, para tersangka menduga Abdullah sebagai intel atau informan yang bekerja untuk Badan Narkotika Nasional (BNN). “Hasil interogasi awal, para pelaku memang pengguna narkoba. Tapi kita belum dalami jauh apakah mereka ini sindikat narkoba atau bukan,” kata Sumarso.
Ya, beberapa waktu lalu jkita juga pernah menyorot tentang kian beranin6ya para sinsikat narkoba di Aceh. Di antara mereka ada yang sudah berani merampok menggunakan senjata api laras panjang. Pada kasus baru ini ternyata mereka lebih berani lagi, yakni menculik orang yang dirasa mengganggu aktivitas bisnis mereka.
Oleh sebab itu, kita berharap pihak kepolisian dapat mengungkap kasus penculikan ini sehingga masyarakat tahu bagaimana sepak terjang para pebisnis narkoba sekarang ini. Dengan demikian, masyarakat selain akan lebih waspada, juga bisa membantu pihak kepolisian dan BNN untuk dalam pemberantasan kejahatan terkait narkoba.