Soal Harga Elpiji 3 Kg, Asisten II Setdako Subulussalam: Tugas Agen Antar ke Pangkalan

agen juga wajib menginstruksikan kepada pangkalan untuk mematuhi penjualan elpiji sesuai HET yang disepakati

Penulis: Khalidin | Editor: Muhammad Hadi
DOK SERAMBITV.COM
Asisten II Setdako Subulussalam, Lidin Padang. 

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Pemko Subulussalam sukses menuntaskan persoalan elpiji 3 kilogram yang saban hari dikeluhkan masyarakat setempat akibat harga melambung hingga Rp 40.000 per tabung.

Melalui rapat yang dipimpin Wakil Wali Kota Subulussalam, Salmaza, Senin (10/9/2018) diputuskan Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji 3 kilogram ini Rp 20.500,- per tabung di level pangkalan atau sampai ke konsumen.

Asisten II Setdako Subulussalam, Lidi Padang yang dikonfirmasi Serambinews.com mengatakan, semula pihak agen penyalur ngotot mempertahankan HET elpiji bersubsidi sebesar Rp 22.500 namun Pemko Subulussalam keukeuh Rp 20.000-an per tabung.

Baca: Harga Elpiji 3 Kg di Subulussalam Rp 20.500/Tabung, Asisten II Setdako: Tak Boleh Naik Sepeser Pun

Akhirnya, setelah alot dan Pemko, kata Lidin tidak mau berbenturan dengan hukum akibat salah menetapkan HER elpiji di sana. Lalu Wakil Wali Kota Subulussalam Salmaza memutuskan menetapkan harga tertinggi elpiiji di seluruh pangkalan dalam Kota Sada Kata ini Rp 20.500 per tabung.

Lidin menegaskan, pihak agen penyalur nantinya yang bertugas mengantar langsung elpiji ke pangkalan.

Lalu, agen juga wajib menginstruksikan kepada pangkalan untuk mematuhi penjualan elpiji sesuai HET yang disepakati.

"Pangkalan yang bertugas mengantar elpiji ke pangkalan, mereka juga menginstruksusikan soal harga ini," ujar Lidin.

Baca: Aceh Masih Krisis Elpiji 3 Kg, Ini Penjelasan Pihak Pertamina Aceh

Kendati demikian, Lidin mengaku Pemko Subulussalam juga akan mensosialisasikan soal HET elpiji ini ke pangkalan dan masyarakat sehingga akan tersebar telah terbit sebuah aturan hukum.

Namun untuk harga Rp 20.500 per tabung sudah mulai berlaku sejak Senin 10 September 2018.

"Pokoknya, harga yang dibeli masyarakat ke pangkalan itu tadi Rp 20.500 per tabung, seluruhnya berlaku," pungkas Lidin

Seperti selama ini sering diberitakan, masyarakat Kota Subulussalam kembali dicekcoki persoalan langkanya gas bersubsidi atau gas melon di tengah momen hari besar seperti Idul Adha 1439 ini.

"Masalah gas 3 kilogram ini sangat memprihatinkan, harga melambung dan langka seperti negeri tak bertuan saja," kata Hasby B Meuraxa warga dan aktivid LSM Kota Subulussalam kepada Serambinews.com, Kamis (23/8/2018).

Baca: Elpiji Bersubsidi Langka Lagi di Subulussalam

Menurut Hasby dia menerima banyak keluhan masyarakat terutama kaum ibu terkait sering 'menghilangnya' gas bersubsidi di daerah ini.

Hasby pun menyesalkan kondisi tersebut seakan lepas kontrol dari instansi terkait.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved