Penjualan Batu Bara ke India Dominasi Ekspor dari Aceh
Wahyudin menjelaskan, komoditas batu bara itu diekspor ke India diangkut melalui pelabuhan khusus batu bara di Meulaboh.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Yusmadi
Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Selama Agustus 2018 nilai keseluruhan ekspor dari Aceh mencapai 14 juta dolar atau sekitar Rp 207 miliar, jumlah itu mengalami peningkatan 19,8 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Sebagian besar barang ekspor Aceh itu didominasi oleh batu bara berasal dari pertambangan di Aceh Barat.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Wahyuddin MM usai rilis tentang Statistik Aceh, Senin (1/10/2018) di Kantor BPS Aceh, Banda Aceh.
Wahyudin menjelaskan, komoditas batu bara itu diekspor ke India diangkut melalui pelabuhan khusus batu bara di Meulaboh.
Baca: DPRK Ingatkan PT Mifa soal Debu Batu Bara
Kemudian, untuk komoditas hasil pertanian dan perikanan terdapat kopi arabika dan ikan tuna yang menjadi andalan ekspor Aceh.
Sementara kopi arabika sebagian besar diekspor ke Pakistan melalu jalur udara. Wahyuddin mengatakan, saat ini masih banyak komiditi ekspor Aceh, seperti kopi arabika yang diekspor melalui provinsi lain.
Baca: Bupati Ultimatum Pemilik Tongkang, Beri Waktu Satu Minggu Bersihkan Batu Bara di Lampuuk
“Secara infrastruktur Aceh sudah bagus, memiliki jalan yang bagus hingga pelabuhan, tapi karena pelaku usaha ekspor kopi ini berada di Sumatera Utara, maka kopi di ekspor melalui sana. Di Aceh hanya petani dan agen pengepulnya saja, lalu dijual ke eksportir di Sumatera Utara,” ujar Wahyuddin.
Dikatakan, nilai komoditi ekspor Aceh yang diekspor melalui provinsi lain selama Agustus 2018 mencapai 40,8 persen, dari total nilai ekspor sebanyak 23,7 juta dolar atau sekitar Rp 350 miliar. (*)