Bayi Penderita Hidrosefalus di Pidie Memprihatinkan, Ini Desakan Anggota Dewan

pihak RSU dapat merekomemdasikan pelayanan baik ke provinsi atau ke bagian bedah di Yogyakarta, Jawa Tengah

Penulis: Idris Ismail | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/IDRIS ISMAIL
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie, Anwar Husein SPd MAP (kiri) menjenguk dan menyerahkan santunan kepada kedua orang tua bayi penderita hidrosefalus asal Gampong Rawa, Kecamatan Pidie, Selasa (16/10/2018). 

Laporan Idris Ismail I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Bocah penderita hidrosefalus, Khaira Afia yang masih berusia 14 hari asal Gampong Rawa, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie kondisinya sangat memprihatinkan.

Menyangkut kondisi demikian, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Pidie, Anwar Husien SPd MAP meminta kepada pihak Manajemen Rumah Sakit Umum (RSU) Tgk Chiek Di Tiro Pidie untuk segera memberikan pelayanan maksimal demi menyelamatkan nyawa bocah malang tersebut.

"Saya mendesak pihak RSU segera turun tangan menangani bocah penderita hidrosefalus, Khaira Afia untuk diberikan pelanyanan kesehatan secara maksimal,"sebut Anwar Husein kepada Serambnews.com, Selasa (16/10/2018).

Baca: BREAKING NEWS - Jembatan di Mane Pidie Putus, Ribuan Warga di Dua Gampong Terisolir

Menurut Anwar Husien, putri ketiga dari pasangan Dedy (32) dan Arfah (31) ini mesti diberikan pelayanan secara kontinyu mengingat cairan otak sejenis nanah kerap keluar sehingga menyebabkan luka dibagian belakang kepala yang sulit disembuhkan.

Jika perlu, pihak RSU dapat merekomemdasikan pelayanan baik ke provinsi atau ke bagian bedah di Yogyakarta, Jawa Tengah.

Hal ini sebagai solusi demi menyelamatkan nyawa terhadap Khaira Afia yang kini sangat memprihatinkan.

Baca: Ambil Darah di PMI Pidie Harus Tunggu 4 Jam, Bisa Setengah Jam Jika Pemkab Bisa Sediakan Alat Ini

Sementara itu, Direktur RSU Tgk Chiek Di Tiro, dr Riza Faisal MARS kepada Serambinews.com, Selasa (18/10/2018) mengatakan, pihaknya telah meminta kepada kedua orang tua bocah tersebut, Dedy dan Arfah agar bayi tersebut segera dibawa ke rumah sakit untuk dapat ditindaklanjuti pengobatan secara kontinyu.

"Setelah usia tiga bulan kemudian, anak tersebut dapat menjalani operasi bedah," ujarnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved