Petani di Pidie Jaya Mulai Gunakan Mesin Ini Untuk Tanam Padi
Salah seorang IRT berkata, “Nyan baro pas, kamoe ureung inong pih kapree jak seumula
Penulis: Abdullah Gani | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Abdullah Gani | Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Kemajuan bidang teknologi saat ini, semua kegiatan menjadi lebih mudah karena menggunakan tenaga mesin.
Sektor pertanian pangan misalnya, beberapa pekerjaan tidak lagi dilakukan secara manual, tapi dengan mesin.
Jika olah tanah menggunakan traktor dan panen hingga menghasilkkan gabah siap jual memakai Combin Hesvester.
Baca: DKP Pidie Jaya Fokus Kembangkan Lahan Garam 183 Ha, Ini Lokasinya
Belakangan untuk tanam pun dengan mesin yang nama alat Rece Tran Planter.
Di Pidie Jaya, alat tanam sebenarnya sudah pernah diperkenalkan Dinas Pertanian setempat dua tahun lalu di beberapa kelompok tani.
Tapi sayang, petani tampaknya kurang berminat menggunakannya.
Padahal, dibandingkan dengan panen secara manual atau dengan sabit, memakai mesin jauh lebih hemat.
Diakui, menggunakan alat ini petani harus cekatan dan bekerja ektra terutama dalam menyiapkan lahan agar saat tanam kondisi tanah harus macak-macak (licah-licah-red).
Baca: Penuhi Bibit Udang dan Ikan, DKP Pidie Jaya Bangun Kembali BBMSF Setelah Hancur Akibat Gempa 2016
Faktor inilah yang selain sulit dilakukan karena sistem pengairan belum begitu baik apalagi musim hujan juga petani itu sendiri terkadang repot bekerja karena ingin cepat.
Senin (22/10/2018) Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpang) Pidie Jaya melakukan ujicoba menggunakan mesin tanam di sawah Blang Sukon-Cubo Kecamatan Bandarbaru.
Tanam pakai mesin dilakukan Distanpang di lahan sawah milik petani yang kini tanam untuk ketiga kalinya (sebelumnya lahan itu adalah semak belukar) yang kemudian dicetak jadi sawah.
Kadistanpang Pijay, drh Muzakkir didampingi Kabid Perluasan Areal, drh Mahdi dan Kasie Usaha Tani/Mekanisasi, Abi Syarif, kepada Serambinews,com mengatakan, jika mesin dimaksud mendapat respon baik dari petani, pihaknya akan menambah sejumlah yang dibutuhkan.
Baca: Pengurus Tastafi di Pijay Berkumpul di Dayah Munawwarah, Ini yang Dibahas
Apalagi, lahan di kawasan tersebut termasuk areal sawah cetak baru luasnya mencapai sekitar 45 hektare.
Saat ini, penggunakan alat tanam juga digunakan beberapa kelompok tani di Pijay.