Belasan Traktor Serbu SPBU Pantai Perak Susoh, Sepekan Kalang Kabut Mencari BBM

Balasan traktor 4 WD, Selasa (27/11/2018) harus antri berjam-jam di sejumlah SPBU di Aceh Barat Daya (Abdya) untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak.

Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Yusmadi
SERAMBINEWS.COM/RAHMAT SAPUTRA
Sejumlah traktor 4 WD dan sejumlah mobil mengantre di SPBU Pantai Perak, Kecamatan Susoh, Aceh Barat Daya (Abdya), Selasa (27/11/2018). 

Laporan Rahmat Saputra | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Balasan traktor 4 WD, Selasa (27/11/2018) harus antri berjam-jam di sejumlah SPBU di Aceh Barat Daya (Abdya) untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar.

Untuk diketahui memang sejak beberapa minggu terakhir ini sejumlah masyarakat, sopir, dan operator traktor kesulitan mendapatkan solar.

Hal itu disebabkan, salah satu di Abdya yaitu SPBU Keude Paya Blangpidie sempat diberikan sanksi dari pertamina berupa memberhentikan sementara pasokan solar ke SPBU tersebut.

Pemberian sanksi yang sangat merugikan masyarakat itu, membuat masyarakat, petani dan sopir kalang kabut mencari BBM bersubsidi.

Baca: Rakyat Kecil Pakai BBM Murah untuk Cari Nafkah

Bahkan, mereka harus antri berjam-jam, hingga larut malam untuk mendapatkan BBM bersubsidi itu.

Pantau Serambinews.com, di SPBU Pantai Perak Susoh, sejak pukul 12.05 WIB sudah ada belasan traktor 4 WD masih berlumpur bersama sejumlah mobil angkutan umum ikut antri di SPBU tersebut.

Amiruddin salah seorang operator traktor 4 WD mengaku sejak beberapa pekan ini kesulitan mendapatkan solar.

"Susah kali mendapatkan solar, padahal kami harus membajak sawah, karena akan dilakukan tanam serentak dalam waktu dekat," ujar Amiruddin yang juga koordinator traktor 4 WD kecamatan Blangpidie, Susoh dan Jeumpa.

Baca: Kehabisan BBM di Jalan, Ternyata Pertamina Punya Layanan Antar BBM Secara Online 

Ketua Upja Abdya, Muharriyadi saat dihubungi Serambinews.com mengaku selama ini mereka kesulitan mendapatkan solar.

"Selama ini kita hanya diberikan dua hingga empat jerigen isi 35 liter," Ketua Upja Abdya, Muharriyadi.

Padahal, kata Muhar, satu unit traktor 4 WD itu minimal membutuhkan dua jerigen solar, sementara yang beroperasi hampir 40 unit.

Baca: Penyaluran BBM Bersubsidi Perlu Disosialisasikan Lagi

"Intinya, kita harus ada 80 jerigen. Selama ini, kita hanya diberikan dua atau empat jerigen, dengan jumlah yang diberikan tentu sangat tidak cukup," ungkapnya.

Sehingga, sambungnya, beberapa waktu lalu pihaknya sempat menggudangkan puluhan traktor 4 WD dan mesin potong padi.

"Kehadiran traktor langsung ke SPBU, biar mereka lihat bahwa apa yang kami sampaikan itu benar dan bukan rekayasa. Mungkin, kalau dengan jerigen takut, kalau langsung seperti ini akan lebih berani," pungkasnya seraya menyebutkan bahwa ada beberapa traktor mengantri di SPBU Blangpidie. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved