Dikomentari Sandiaga Uno & Muncul Capres Tandingan, Ini 4 Fakta Terbaru Capres Fiktif Nurhadi - Aldo
Viral baru-baru ini masyarakat heboh dengan Capres dan Cawapres Fiktif 2019 yakni sosok 'Nurhadi - Aldo'.
SERAMBINEWS.COM - Viral baru-baru ini masyarakat heboh dengan Capres dan Cawapres Fiktif 2019 yakni sosok 'Nurhadi - Aldo'.
Calon presiden fiktif merupakan calon presiden yang tak resmi artinya hanya sebagai 'candaan' saja.
Terkait hal tersebut bahkan Sandiaga Uno turut memberikan komentarnya.
Selain hal tersebut bahkan Budayawan Sujiwo Tedjo pun turut memberikan tanggapan.
Tak main-main Sujiwo Tedjo bahkan menyebut tandingan dari Nurhadi - Aldo.
Seperti yang diketahui Nurhadi - Aldo merupakan Capres dan cawapres yang mengaku dari nomor urut 10 dengan diusung dari koalisi "Tronjal-Tronjol Maha Asik".
Baca: Awalnya Pengungsi, 23 Tahun Kemudian Ihan Omar Kembali Sebagai Anggota Kongres AS
Baca: Mulai Hari Ini, Bagasi Lion Air dan Wings Air Berbayar, Berapa Tarifnya?
Baca: Tim SAR Gabungan Lanjutkan Pencarian Warga yang Hilang Terseret Arus Sungai Alas
Pasangan capres dan cawapres Nurhadi - Aldo (Dildo) tersebut tentunya cuma sekadar guyonan belaka
Tidak ada maksud buruk atau bahkan harapan untuk memperkeruh suasana.
Capres dan cawapres fiktif ini hanyalah "intermezzo" sebagai langkah kecil untuk meredam suasana menjelang Pilpes 2019 yang terus saja memanas di media sosial.
Selain hal tersebut berikut ini fakta terbaru dari pasangan Capres Fiktif Nurhadi - Aldo atau Dildo:
1.Dikomentari Sandiaga Uno
Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno angkat bicara soal Capres-Cawapres fiktif Nurhadi-Aldo yang ramai di media Sosial.
Menurut Sandiaga munculnya Capres-Cawapres nomor urut 10 yang iusung oleh koalisi Tronjal tronjol Maha Asyik itu merupakan fenomena yang menjadi koreksi bagi pasangan calon presiden-wakil presiden dan para Calon Anggota Legislatif.
"Bagi saya ini fenomena nyata, dan ini koreksi buat kami pasangan calon buat partai politik, buat Caleg-Caleg baik yang ditingkat kabupaten-kota provinsi maupun di DPR RI," kata Sandi di Jalan Jenggala, Kebayoran Baru, Jakarta, Selatan, Minggu, (6/1/2019).
Mengutip dari Tribun Jakarta, Sandi menilai fenomena tersebut muncul karena Capres-Cawapres dan Caleg belum bisa menjawab apa yang sebenarnya menjadi keinginan masyarakat.
Baca: Cerita Nurhadi, Capres Fiktif yang Mendadak Viral di Media Sosial hingga Ditawari jadi Youtuber
Baca: 7 Warga Palestina Ditangkap dalam Penggerebekan di Tepi Barat, Satu Gadis Ditembak di Kaki