Pemuda Brazil Ini Dapat Hidayah Setelah Pulang Mabuk
Aku kagum dengan wudhu' dalam Islam. Aku tidak mau jauh dengan masjid. Allah telah menuntun saya. (Cassiano)
Cassiano bertutur...
Saya di lahirkan di Brazil, disebuah tempat bernama Petrolina. Semula saya berpikir, mengapa orang-orang beragama? Sebab bagi saya, agama itu hanya dongeng fiksi belaka. Saya pun mulai menjauhkan diri dari gereja, saya berpaling dan pergi bertentangan dengan agama. Saya tidak percaya pada apa pun soal agama, semuanya kelihatan seolah-olah seperti candaan. Waktu itu hari-hari yang saya jalani sangatlah sulit. Saya seperti bukan diri sendiri (hana tuso nan dro).
Bulan Februari, ketika saya sedang bermain gitar di sebuah karnaval kota Rio de Janeiro, saya menemukan diri saya dalam kesedihan luar biasa. Waktu itu bukanlah hari yang baik buat saya, sebab berbagai problema membebani pikiran saya. saya berjalan tak tentu arah dan kaki saya selanjutnya membawa saya pulang kerumah tanpa tujuan jelas. Saya berada dalam keadaan mabuk. Semua orang mabuk dan semua dimata saya kelihatan samar-samar. Saya merasakan malam itu adalah malam yang aneh sekali yang belum pernah saya rasakan.
Disaat perasaan saya sedang sedih, saya pergi mandi pada malam tersebut. Saya masuk ke kamar tidur dan melakukan sujud tanpa mengetahui apa arti sujud. Saya terus melakukannya dan menangis, ini sungguh aneh. Saya berkata, "Ya Tuhan, keluarkanlah saya dari negara ini atau saya akan mati". Hati saya sangat sesak waktu itu.
Sebulan selepas peristiwa malam yang aneh itu, saya 'secara aneh' sudah berada di negara Dubai. Semula saya tidak tau apa Dubai.
Ceritanya, ketika itu ada seorang teman saya (dia wanita) yang mengundang saya pergi ke Dubai secara cuma-cuma, saya betul-betul tidak menyangka semua itu terjadi begitu cepat, inilah yang saya sebut tadi aneh. Teman saya ini memberi informasi apapun tentang Dubai kepada saya. Ketika tiba di Dubai, saya bertanya kepada dia:
"apa itu Dubai?"
Dia menjawab, "Dubai terletak di Timur Tengah, di Teluk Persia."
Saya berkata, "Berhati-hatilah, mereka lagi berperang, dan mereka adalah Muslim. Berhati-hatilah dengan orang Islam. Mereka akan membunuh anda!"
Dia tertawa dan berkata, "Bukan, bukan demikian disini." Dia menambahkan, "Saya juga seorang Muslim."
Saya tidak menyangka lalu saya berkata, "Wah, anda seorang Muslim?? Berhati-hatilah!"
Dia berkata, "Anda harus datang dan melihat sendiri jika benar seperti yang anda katakan."
Saya tiba di Dubai dengan tidak mengeluarkan uang sepeserpun, semuanya ditanggung oleh teman saya itu. seolah-olah Allah telah membawa saya keluar dari Brazil dan pergi ke Dubai.
Selama dua bulan tinggal di Dubai, saya memeluk agama Islam dan mengucapkan syahadah karena saya berpikir sebelumnya saya berada dijalan yang sangat sesat. Disana Islam menjelaskan semua apa yang saya lakukan sebelumnya secara gamblang dan transparan sekali sehingga membuat saya sangat bersalah ketika mengingat masa lalu namun saya bersyukur kini telah menemukan jalan yang tepat.
Adel, yang membawa saya ke Dubai itu sudah saya anggap seperti saudara saya. Dia merupakan teman terbaik saya di Dubai. Dia membantu saya dalam segala hal dalam langkah saya sebagai muallaf. Kami banyak sekali berdiskusi masalah agama. Alhamdulillah, dia merupakan rekan terbaik saya. Dia tidak lelahnya menjelaskan Islam kepada saya.