Liputan Haji 2012

Seorang JCH Kloter 7 Meninggal Dunia

Duka kembali menyelimuti Jamaah Calon Haji (JCH) Aceh yang sedang berada di Mekkah. Seorang JCH Kloter 7, Saiful Murni (63)

Editor: bakri
MEKKAH - Duka kembali menyelimuti Jamaah Calon Haji (JCH) Aceh yang sedang berada di Mekkah. Seorang JCH Kloter 7, Saiful Murni (63), dilaporkan meninggal dunia pada Sabtu (13/10) pukul 19 WAS di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Mekkah. Dengan demikian, dalam musim haji tahun ini, sudah empat orang JCH Aceh yang di Arab Saudi.

Seorang JCH Aceh, Helmi Hass, Minggu (14/10) kemarin melaporkan, almarhum Saiful menderita komplikasi penyakit jantung, darah manis, dan darah rendah. Jasad laki-laki asal Aceh Barat ini dibawa ke RS Raja Fadh untuk diotopsi. Usai pemeriksaan medis, pada Minggu (14/10) Shubuh dishalatkan di Masjidil Haram dan dikebumikan di Ma’la.

Menurut istri almarhum, Suriati (54), kondisi Saiful menurun beberapa hari berada di Madinah. Ia sempat opname selama tiga hari di BPHI. “Habis melakukan dam, Abang capek dan sudah sempat berobat. Abang sudah umrah. Untuk haji akan kami badalkan,” katanya.

Sejak beberapa hari terakhir, JCH Aceh melakukan dam dan dilanjutkan dengan ziarah ke Jabal Tsur, Arafah, Jabal Rahmah, Wina, dan Jabal Nur (Gua Hiraq). Kemudian biaya dam sekitar 300 Riyal atau sekitar Rp 750.000 per ekor kambing.

Muhammah Syukri bin Ismail Puteh (41), JCH Kkoter 5 BTJ asal  Gampong/Desa Lam Teungoh, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, yang dirujuk ke BPHI Mekkah pada Kamis (11/10) lalu karena nyeri dada dan hipertensi, sudah diizinkan rawat jalan. “Setelah observasi sekitar 2 jam di BPHI, beliau diizinkan rawat jalan,” ungkap dr Arifatul Khorida, dalam laporannya dari Mekkah kepada Serambi, Sabtu (13/10) malam.

Sedangkan Khalid Wardana melaporkan, pada Sabtu (13/10) ia sudah berusia 40 tahun. “Kebutulan hari ini (Sabtu-13/10), saya ultah genap usia 40 tahun. Ultah dirayakan kecil-kecilan. Kami masak keumamah dan dendeng Aceh, sebagai ganti ingat kampung halaman,” ungkap Kepala Penyelenggara Zakat dan Wakaf pada Kankemenag Aceh Besar, beralamat di Gampong Tumbo Baro, Kecamatan Kuta Malaka, itu.

Dokter Altsny, dari Kloter 9 melaporkan, selama 5 hari di Mekkah, Kloter 9 yang berobat ke Poskes sekitar 20 orang. Umumnya JCH terserang ISPA. Jumlah kasus baru terus bertambah setiap harinya. Hal ini bisa saja disebabkan oleh aktifitas JCH yang terus diluar maktab setiap hari, kurangnya kemauan JCH menggunakan masker akibat risih karena tidak biasa, dan kondisi dalam kamar dan lingkungan maktab yang tidak terurus kebersihannya.

Dari Kloter 12 diperoleh informasi bahwa ada satu JCH jatuh dari tempat tidur. Tidak ada yang fatal dari kejadian ini karena korban cepat ditangani.  Menurut dr Maya dari Kloter 12, satu orang jamaah No. Manifes 109, terjatuh dari tempat tidur. Akibat dari kejadian ini bibir JCH tergigit yang mengakibatkan luka, tapi sudah dapat di tangani. Usai kejadian ini JCH dianjurkan menurunkan kasur supaya tidak terulang lagi. Sementara seorang JCH harus dibawa ke RS King Fadh untuk dioperasi karena tulang selangkangan patah akibat terpeleset hingga terjatuh.

Dari Kloter 8 diperoleh keterangan bahwa Nurhafifah binti M Amin sudah sembuh. “Nurhafifah binti M Amin yang dirawat di BPHI Mekkah akibat depresi sudah sembuh dan telah kembali bergabung dalam  rombongan pada 12 Oktober 2012 di Maktab 69 Sektor 11 wilayah Bakhutmah,” ujar Ketua Kloter 8, Drs H Taufik Abdullah. (nun/swa/aceh kemenag.go.id)        

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved