Liputan Haji 2012

Selama di Armina Jamaah Dapat Nasi Kotak

Menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), petugas haji, khususnya dari sektor 9 Mekkah

Editor: bakri
MEKKAH - Menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), petugas haji, khususnya dari sektor 9 Mekkah secara kontinyu menyuluh jamaah yang tergabung dalam kloter-kloter di bawah pengawasan Sektor 9.

Petugas Kloter 11, Amiruddin dari Mekkah melaporkan, penyuluhan dititikberatkan pada agar JCH menjaga kesehatan, mengurangi aktivitas fisik, dan mempersiapkan stamina mulai H-3.

Seruan lain, petugas kloter diminta mendata dan mendaftarkan JCH yang layak masuk kategori safari wukuf atau badal haji (melaksanakan haji orang yang sudah meninggal dunia-red), JCH diminta mematuhi jadwal pelaksanaan tarwiyah sebagaimana yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi, dan JCH diminta menaati jadwal pemberangkatan dan penjemputan yang telah disusun oleh pihak maktab.

Terkait dengan katering, konsumsi JCH selama Armina diberikan nasi kotak sebanyak 4 kali makan, di Muzdalifah JCH  mendapatkan 1 kotak makanan ringan, serta di Mina, JCH dapat jatah makan sebanyak 11 kali dengan model prasmanan. JCH juga bakal dimanjakan dengan buah-buahan, warung kopi, serta distribusi air mineral.

Informasi yang diterima Serambi, selama pelaksanaan ibadah di Armina, JCH yang memiliki barang berharga diimbau untuk menitipkannya di berangkas milik maktab, dan tidak dibawa-bawa selama ibadah karena dapat mengganggu konsentrasi ataupun menjadi target pencurian oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. “Bagi JCH yang menjalani nafar awal diminta untuk melapor kepada petugas maktab supaya dapat diatur jadwal penjemputannya,” ujar Amiruddin Husein.

Hujan disertai angin kencang dilaporkan melanda Kota Mekkah, termasuk Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) ba’da Ashar, Minggu (21/10).  Peristiwa langka yang terjadi sekitar pukul 16.00 WAS (Waktu Arab Saudi) atau sekira pukul 18.00 WIB malam, merubuhkan sebagian besar kemah (tenda) yang sudah didirikan untuk jamaah melakukan wukuf pada Kamis (25/10), lusa.

Menyusul peristiwa tersebut Pemerintah Kerajaan Arab Saudi segera mengerahkan petugas dalam jumlah besar bekerja keras untuk mendirikan kembali kemah yang sudah rubuh diterpa angin dan hujan lebat. Diharapkan peristiwa tersebut tidak mengganggu pelaksanaan wukuf jutaan umat muslim dari berbagai belahan dunia.

Khalid Wardana, salah seorang TPIHI BTJ Aceh kepada Serambi, Minggu (21/10)  malam  melaporkan, hujan lebat disertai angin mengguyur Armina berlangsung sekitar 15 sampai 20 menit.

Khalid Wardana saat memantau persiapan wukuf bersama sejumlah petugas haji dari kloter yang lain melihat langsung bahwa cukup banyak kemah atau tenda yang sudah dibangun di Padang Arafah rubuh diterpa angin. Kawasan Padang Arafah juga tergenang air hujan dengan ketinggian tidak kurang sebatas tumid orang dewasa.

Tim  pemantauan atau survei Armina  dari tujuh kloter  yang bernaung di bawah Maktab 35, termsuk kloter 5 BTJ  Aceh, justru tertahan di dalam bus, tidak bisa keluar karena hujan lebat. “Sekitar 60 persen kemah di bawah koordinasi Maktab 35 (sebanyak tujuh kloter) rubuh diterpa angin,” lapor Khalid Wardana.

Menyusul peristiwa tersebut, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi segera mengerahkan petugas dalam jumlah besar bekerja keras untuk mendirikan kembali kemah yang rubuh di sejumlah tempat, baik di kawasan Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina). “Kemah-kemah yang telah rubuh tersebut diharapkan bisa berdiri kembali selama kurun waktu dua hari, sehingga dapat dipakai jamaah haji melaksanakan wukuf yang jatuh pada hari Kamis (25/10) lusa.(swa/nun/aceh kemenag.go.id) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved