Cerpen
Makam di Bawah Pohon Tua
PADA siang hari saja, pohon itu nampak angker. Cahaya matahari yang menimpa pohon itu sering
Editor:
bakri
Aku ingin bertanya cerita tentang ayah, tapi merasa takut kalau nanti kakek akan marah. Kini kakek diam dan aku juga diam. Kami sama-sama diam. Aku yakin kakek sengaja menyembunyikan sesuatu tentang diri ayah. Aku sebagai anaknya penasaran.
“Cerita tentang ayah, Kek,” ucapku dengan pelan.
Kakek bangkit, pasti kakek marah aku menyebut ayah.
“Ayo pulang!”
Mau tidak mau aku harus mengikuti kakek pulang. Dalam perjalanan kami sama-sama diam. Tanpa kuduga kakek berhenti dan menoleh padaku. “Farhan, ayahmu itu seorang cuak di kampung kita. Itu sebabnya GAM membunuhnya.”
Seketika tubuhku dipeluk oleh kakek.
* Muhammad Khatami, mahasiswa sosiologi Universitas Syiah Kuala. Alumnus MAN I SIGLI yang meminati sastra.
Berita Terkait