Breaking News

Pilkada 2017

Suara yang ‘Terlupa’ dari Hotel Prodeo

"Saya sudah merasakannya, jadi saya ingin hukum benar-benar ditegakkan, jangan hanya untuk orang-orang tertentu saja hukum ditegakkan," sebutnya.

Penulis: Subur Dani | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/SUBUR DANI

Laporan Subur Dani | Banda Aceh

JAM menunjukkan pukul 08.30 WIB, matahari tampak gagah bersinar. Suasana di pekarangan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA, Banda Aceh tampak lengang, tak ada aktifitas.

Tiba-tiba saja, dari dalam lapas, suara seorang pria lewat pengeras suara terdengar samar, ia memanggil para penghuni 'hotel prodeo' itu untuk segera bergegas melaksanakan apel pagi.

"Berita panggilan kami tujukan untuk Azhari, sekali lagi untuk Azhari, agar segera kembali ke kamar untuk melaksanakan apel pagi. Sekali lagi untuk Azhari, segera balik ke kamar, ditunggu petugas apel," pria tersebut terus meracau memanggil beberapa orang yang belum kembali ke kamar.

Serambi pun coba masuk ke dalam. Petugas yang menjaga di pintu masuk kedua di dalam lapas, mempersilakan. Ketua Lapas Kelas IIA Banda Aceh, Muhammad Drais menyambut kedatangan Serambi.

"Ayo silakan masuk, ini kawan-kawan lagi mau apel pagi dulu, setelah itu baru ikuti pencoblosan. Ayo kita lihat-lihat dulu persiapannya," kata Drais berbasa-basi.

Drais pun mengajak Serambi melihat suasana dan persiapan Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang sedang mempersiapkan Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Perlahan, sudut selasar yang berada di tengah lapangan di dalam lapas mulai dikerumuni warga binaan. Beberapa tembok di selesar juga dikerumuni, mereka membaca visi-misi dan melihat foto enam pasangan calon gubernur/wakil gubernur Aceh yang ditempel penyelenggara.

"Chit nyoe yang pah tapileh, laen panena. Gobnyan geutem pike keu masyarakat, kon lagei kandidat laen. (Ini yang kita pilih, lain mana ada. Beliau mau pikir untuk masyarakat, nggak sama kayak kandidat lain)," sebut salah seorang warga binaan yang sedang memperhatikan fota dan visi-misi pasangan calon.

"Boh panena, nyan calon tajak pileh, jinoe bandum peugah nyoe peugah jeh, entek watei kajeut panena dijak tingat keu tanyoe. Menyoe calon nyoe lah, nyoe yang bereh di antara bandum. (Mana ada, itu kita pilih, sekarang semua bilang ini bilang itu, nanti waktu sudah jadi mana mau dia ingat kita. Kalau calon ini lah, ini yang paling beres di antara semuanya)," timpal warga binaan yang lainnya.

Suasana jelang pemilihan di dalam lapas itu tampak meriah, warga binaan cukup antusias untuk menggunakan hak pilih mereka.

Perlahan, warga binaan mulai mengantre dan menunggu panggilan dari Pantia Pemungugat Suara (PPS). Hari itu, Rabu (15/2/2017), ratusan warga binaan Lapas Kelas IIA Banda Aceh, di Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar menggunakan hak pilihnya, mereka mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus di dalam lapas.

Empat kotak dan bilik suara mulai didatangi para warga binaan, wajah mereka tersenyum saat membuka surat suara yang diserahkan PPS.

“Oma soe tapileh nyoe, that jai calon lagoe, nam droe hana tatusoe pileh. (Oma siapa kita pilih ini, banyak sekali calonnya, ada enam orang, nggak tahu kita pilih siapa),” celutuk salah seorang narapidana saat membuka surat suara di bilik dengan tulisan KPU.

"Alhamdulillah sudah memilih, saya bisa milih bupati juga bisa memilih gubernur. Saya biasa memilih di kampung di Krueng Raya, ini pertama saya memilih di sini," kata Yusmadin (52) narapidana yang dihukum karena tersandung kasus pengggunaan ganja beberapa waktu lalu.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved