Saluran Irigasi di Desa Ini Bisa Pelihara Ikan dan Bersih, Wisatawan Berdatangan, Begini Caranya?
Total ada sekitar 8.000 an ikan jenis nila yang disebar, yang berasal dari masyarakat dan bantuan pemerintah.
"Prosesnya bertahap. Setelah dibersihkan saya buat kincir," katanya.
Mutohar mengatakan, untuk memfasilitasi warga dan pengunjung disediakan pakan yang bisa dibeli langsung di sekitar lokasi.
Setiap dua ons pakan dipatok Rp 1.000. Uniknya tak ada penjaga yang menjual belikan, warga dan pengunjung bisa mengambil sendiri.
Baca: Prodi Sosiologi Unimal Tebar 2,5 Juta Benih Udang di 70 Ha Tambak Petani
"Bayar sendiri. Kalau uangnya lebih, ya, tinggal mengambil kembalian sendiri," ucap pria dengan empat orang anak ini.
Dia menyebutkan, upaya ini akan dilakukan juga oleh RT yang ada di sekitarnya. Sehingga diperkirakan aliran irigasi yang ditabur ikan akan bertambah panjang.
"RT 03 dan RT 05 yang berada di atas dan di bawah kolam RT 04 juga ingin meniru. Kalau sudah jadi mungkin panjangnya nanti bisa 500 meteran," katanya.
Salah seorang warga sekitar, Haryadi mengatakan, sejak adanya program tersebut, tak hanya irigasi yang bersih, tetapi lingkungan sekitar tempat tinggalnya kini semakin bersih.
Namun demikian, masih adanya sampah dari hulu seringkali membuat warga sekitar harus membersihkannya.
Baca: Darwati Panen Perdana Udang Vaname di Pijay
"Kalau yang organik kita ambil dan dikubur, tapi yang susah itu kalau sampah seperti popok bayi," ucapnya.
Seorang warga asal Kecamatan Dlingo, Riza mengaku sengaja datang ke lokasi untuk menyaksikan keindahan saluran irigasi yang fotonya banyak di unggah di media sosial.
"Saya mengetahui dari Facebook karena banyak yang membagikan fotonya. Bahkan ternyata lebih indah, dan lingkungannya bersih," ucapnya.(*)