Terima Pesan Paus Terdampar Pertanda Tsunami? Ini Penjelasan Dekan FKP Unsyiah
Karena terlihat begitu meyakinkan, pesan ini kemudian menyebar cepat melalui fasilitas berbagai pesan Whatsapp, BBM, SMS, dan medsos.
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Zaenal
Banyak netizen mengira, postingan itu benar berasal dari Dekan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala (FKP Unsyiah), Prof Dr Adlim MSc, mengingat dalam tiga hari terakhir banyak pendapat Prof Adlim yang dikutip media massa tentang terdamparnya sepuluh paus di pantai Aceh Besar.
Saat dikonfirmasi Serambinews.com Rabu (15/11/2017) malam, Prof Adlim membantah bahwa pernyataan di medsos itu berasal darinya.
Ia malah kaget karena jabatan Dekan FKP Unsyiah yang kini dia emban dicatut dalam pernyataan itu dan ia merasa perlu mengklarifikasi.
“Astaghfirullah, ini bukan dari saya (Adlim), yg membuat ini ciri org yg yakin pada khurafat, tolong disampaikan ke group,” tulis Prof Adlim saat melalui pesan WA kepada Serambinews.com.
(Baca: Terpapar Gelombang Sonar, Kawanan Paus Hilang Arah)
(Baca: Asal-usul Paus yang Mati Sedang Diselidiki)
Karena sampai Kamis pagi banyak netizen yang bertanya kepada Prof Adlim tentang akurasi pernyataan itu, lalu Adlim secara khusus mengirim WA kepada Serambinews.com pada pukul 06.20 WIB hari Kamis (16/11/2017).
Berikut ini pesan dari Dekan FPK Prof Adlim:
“Astaghfirullah, berita bahwa kedatangan ikan paus pertanda tsunami seolah bersumber dari DEKAN FAK KELAUTAN (Adlim) tidak benar, yg membuat berita hoax itu ciri org yg yakin pada khurafat/tahyul. Di masa RASULULLAH ada yg mengaitkan meninggalnya Ibrahim (putra Rasul) dengan gerhana. Rasul mengatakan gerhana tdk ada kaitan dengan kematian/kelahiran seseorang.
Hal yg sama tdk benar juga meyakini kedatangan ikan paus sebagai pertanda bencana. Tolong sampaikan ke group mudah-mudahan sampai ke sumber asalnya, demikian dari Adlim.”(*)