Cerita Mengerikan Wanita Rohingya, Diperkosa, Anak Dibunuh dan Suami Ditembak Tentara Myanmar

Dia adalah bagian dari sekitar empat atau lima wanita yang dibawa ke rumah oleh militer dan diperkosa.

Penulis: Muhammad Hadi | Editor: Muhammad Hadi
Foto: Mirror.co.uk
Roshida Begum (22) wanita Rohingya korban perkosaan yang berhasil melarikan diri ke Bangladesh 

"Di sini, di Bangladesh, saya merasa sangat resah dan khawatir, orang-orang mengatakan bahwa mereka akan mengirim kami kembali ke Myanmar, dan sekali lagi mereka akan menembak dan memukul kami di sana, saya sangat khawatir." dia berkata.

Baca: Lagi Perahu Pengungsi Rohingya Terbalik, 12 Orang Dikabarkan Tewas

"Mereka melakukan hal-hal ini kepada kami, mereka memperkosa kami, saya tidak takut untuk membicarakannya, saya tidak merasa malu untuk mengatakan kepada dunia, saya menginginkan keadilan, tapi saya tahu dunia tidak dapat memberi saya keadilan," ujarnya.

Merangkak dari api usai diperkosa

Ketika militer selesai memperkosa Mumtaz Begum dan wanita-wanita lainnya, saat tentara tersebut menyalakan rumah terbakar.

Mumtaz merangkak menembus api saat bajunya terbakar dan atapnya tergeletak, dan dia adalah satu-satunya wanita yang berhasil melarikan diri.

Baca: Lagi, Lebih dari 10.000 Warga Rohingya Lari ke Perbatasan, Mereka Ketakutan dan Mulai Krisis Pangan

Mumtaz Begum, wanita rohingya korban perkosaan tentara Myanmar.
Mumtaz Begum, wanita rohingya korban perkosaan tentara Myanmar. (Foto: Mirror.co.uk)

Karena anak perempuannya yang berusia tujuh tahun yang membantunya keluar dari gedung yang terbakar.

5 wanita lainnya dibakar sampai mati. Dia bersembunyi di hutan sampai sekelompok orang menemukannya dan membawanya ke perbatasan dan memasuki Bangladesh.

Mumtaz, yang perlahan-lahan pulih dari luka bakar di wajah hingga paha di Bangladesh, mengatakan:

"Saya menginginkan keadilan dan saya ingin menceritakan kepada dunia semua hal yang dilakukan militer, mereka memperkosa dan membunuh kita, kita menginginkan keadilan."

Entah kapan keadilan itu didapatkan para wanita Rohingya tersebut.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved