Kupi Beungoh

Kisah Para Pemuda yang Berbakti Kepada Ibu, Adakah Uwaisnya Aceh yang Terkenal di Langit?

Semoga kita tidak menjadi anak durhaka yang jika masih menganggap urusan kantor lebih penting dari sang Ibunda.

Editor: Zaenal
IST
Teuku Zulkhairi 

Bahkan, apabila jatuh pada kedurhakaan pada orang tua, balasannya akan lebih mengerikan.

Sebab, tapi setinggi apapun pengabdian anak kepada ibunya, pengorbanan ibunda kepada anaknya tetap tak bisa terbalas dengan apapun, apalagi jika tidak mengabdi, dan apalagi jika sampai disebut anak durhaka.

(Baca: Myanmar Pulangkan Pengungsi Rohingya Mulai Januari 2018, Kelompok HAM Khawatirkan Keselamatan Mereka)

Pemuda Rohingya

Sekitar sebulan lalu, kita menyaksikan foto dari sebuah media internasional seorang pemuda Rohingya yang menggendong kedua orang tuanya lari dari Arakan – Myanmar ke perbatasan Bangladesh.

Foto yang menurut saya tergolong "langka" dalam dunia yang semakin materialis dan individualis.

Tidaklah kemuliaan pemuda ini melainkan karena ia paham agamanya, dan terjaga fitrahnya dari dunia yang menipu pandangan mata dan tujuan hidup.

Ketika melihat foto itu, saya terfikir, seolah ia sedang "menyindir" kita dengan kalimat: "Hey kalian, Aku sedang menderita. Aku harus lari dari tanah airku. Aku tidak punya Smartphone seperti kalian yang melihat fotoku ini. Aku miskin. Tapi Aku tetap mengabdi pada Ibuku. Lalu apa alasan kalian tidak mengabdi pada Ibumu, sementara kalian punya segalanya?".

Itulah makna yang terbaca tersirat oleh mata ini beberapa waktu lalu memandang foto pemuda Rohingya.

(Baca: PBB Tolak Klaim Amerika Serikat Terkait Yerusalem - Palestina Sambut Kemenangan, Israel Murka)

Sepertinya, di balik kezaliman yang menimpa mereka dari Budhis dan Militer Myanmar dukungan Komunis China, Allah ingin memperlihatkan kepada kita perihal kemuliaan mereka, para pemuda Rohingya itu.

Jika kita membandingkan pemuda Rohingya ini dengan kisah Uwais Al Qarni di zaman Rasulullah Saw yang terkenal di kalangan penduduk langit, seperti diceritakan di atas, kita tentu tidak perlu ragu bahwa para pemuda Rohingya itu adalah "jelmaan" Uwais Al Qarni akhir zaman.

Sungguh, saya tidak ragu bahwa pemuda Rohingya seperti itu sangatlah terkenal di kalangan penduduk langit.

Sebab, sekali lagi, Uwais Al Qarni adalah sejarah yang pasti akan terus berulang di setiap fase dan zaman.

Pesan untuk Para Istri dan Atasan

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved