Kupi Beungoh

Tak Banyak yang Tahu, Raja Termegah Aceh Sultan Iskandar Muda Mangkat Hari Ini, 381 Tahun Lalu

Kari ini 27 Desember 2017, tepat 381 tahun Iskandar Muda mangkat, sekaligus mengakhiri masa kekuasaannya selama 29 tahun

Editor: Zaenal
ist
Hermansyah 

Oleh : Hermansyah

SERAMBINEWS.COM - Sultan Iskandar Muda (berkuasa 1607-1636) adalah salah satu sultan termashyur dan termegah selama Kesultanan Aceh berdaulat (1496 – 1903).

Tidak banyak yang tahu jika sultan kebanggaan rakyat Aceh ini, meninggal dunia (mangkat) pada tanggal 27 Desember 1963.

Artinya, hari ini 27 Desember 2017, tepat 381 tahun Iskandar Muda mangkat, sekaligus mengakhiri masa kekuasaannya selama 29 tahun.

Kenapa penulis sebut tidak banyak yang tahu? Karena sepanjang hari ini, 27 Desember 2017, tidak ada satu pun pihak yang memperingati hari mangkatnya sultan termegah yang pernah dimiliki Aceh ini.

(Baca: LUAR BIASA, Live Facebook Zikir dan Tausiyah Ustaz Abdul Somad Menjangkau 1.193.217 Orang)

Bahkan, tidak ada protes dari Pemerintah Aceh dan pihak berwenang lainnya terhadap kesalahan penulisan tanggal mangkatnya Sultan Iskandar Muda pada situs ensiklopedia terlengkap di dunia, Wikipedia.org.

Pada laman Wikipedia tertulis Iskandar Muda mangkat pada tanggal 27 September 1636.

Namun, berdasarkan manuskrip Bustanus Salatin karya Nuruddin Ar-Raniry (tinggal di Aceh pada tahun 1637 - 1644 M) disebutkan, Sultan Iskandar Muda mangkat tanggal 29 Rajab 1046 Hijriah, bertepatan dengan 27 Desember 1636 Masehi.

(Baca: Masjid Labui, Kisah Tongkat Iskandar Muda)

Penelusuran penulis, tanggal 29 Rajab 1046 Hijriah bertepatan dengan 27 Desember 1636 Masehi, sebagai tanggal mangkatnya Sultan Iskandar Muda, telah disepakati oleh jumhur sejarawan yang menulis tentang sejarah Aceh.

Tanggal mangkatnya Iskandar Muda, 27 Desember 1636 ini, antara lain tercantum pada halaman 51 buku “Kesultanan Aceh” karya Raden Hoesein Djajadiningrat.

Buku ini diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Istimewa Aceh tahun 1982-1983.

Hal yang sama juga tercantum pada halaman 77 buku “Sekitar Keradjaan Atjeh (dalam tahun 1520 – 1675) karya Zakaria Ahmad, yang diterbitkan oleh Monora Medan, tahun 1972.

Jika masih ragu, Anda bisa membuka halaman 49 buku “De Hikajat Atjeh” karya Dr Teuku Iskandar.

Buku berbahasa Belanda ini diterbitkan S.Gravenhage – Martinus Nijhoff – 1958.

Buku “De Hikajat Atjeh” karya Dr Teuku Iskandar.
Buku “De Hikajat Atjeh” karya Dr Teuku Iskandar. (Facebook.com/Herman Syah)
Halaman 49 buku “De Hikajat Atjeh” karya Dr Teuku Iskandar. Buku berbahasa Belanda ini diterbitkan S.Gravenhage – Martinus Nijhoff – 1958.
Halaman 49 buku “De Hikajat Atjeh” karya Dr Teuku Iskandar. Buku berbahasa Belanda ini diterbitkan S.Gravenhage – Martinus Nijhoff – 1958. (Facebook.com/Herman Syah)

Dari data dan fakta di atas, penulis mengambil kesimpulan, Pemerintah Aceh, telah melupakan sosok sultan yang paling dielu-elukan dan dibangga-banggakan oleh rakyat Aceh, sampai hari ini.

Buktinya, nama Sultan Iskandar Muda ditabalkan sebagai nama bandar udara terbesar di Aceh, nama jalan, nama komando daerah militer, nama perusahaan pupuk, serta berbagai nama lembaga pendidikan di Aceh dan Indonesia.

Suatu fakta yang miris bukan?

Padahal mulut kita selalu berucap, “bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah”.

Sebagaimana halnya musibah atau bencana tsunami, yang menjadi salah satu hari paling bersejarah dalam perjalanan bangsa Aceh, maka sudah sepatutnya kita juga memperingati hari mangkatnya Sultan Iskandar Muda, yang telah dianugerahkan gelar Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1993.

Maka, ke depan, penulis berharap Pemerintah Aceh bisa memperingati hari mangkatnya Sultan Iskandar Muda.

Peringatan hari mangkatnya Sultan Iskandar Muda tanggal 27 Desember, bisa dirangkai dengan peringatan gempa bumi dan tsunami, tanggal 26 Desember. 

(Baca: 13 Tahun Tsunami – Bencana Itu Merenggut Abang dan Seluruh Keluarga Mertua Saya)

Agar generasi muda Aceh tidak melupakan sejarah, serta kenal dengan indatunya.

Sudah sepatutnya pula, Pemerintah Aceh memasang poster berisi profil Sultan Iskandar Muda, pada sudut-sudut strategis Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda.

Agar para tamu yang datang ke Aceh mengenal kebesaran sejarah daerah yang mereka datangi ini.(*)

* Penulis adalah Peneliti Manuskrip Kuno dan Dosen di Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved