Enam Poin Penting yang Terungkap dari Rekaman Johannes Marliem soal E-KTP

Menurut Anang, Andi Narogong pernah bercerita bahwa anggota BPK bernama Agung tersebut memiliki relasi dengan Setya Novanto.

Editor: Fatimah
Facebook
Johannes Marliem 

2. Dirut Quadra dan Marliem ingin penyelidikan soal e-KTP dihentikan

Dalam rekaman, terungkap bahwa kedua pengusaha yang ikut dalam proyek pengadaan e-KTP itu ingin penyelidikan yang dilakukan KPK pada 2013 dapat dihentikan.

Dalam rekaman, Anang dan Marliem membicarakan bahwa kasus dugaan korupsi pengadaan e-KTP belum masuk ke tahap penyelidikan KPK.

Baca: AAC 2 Segera Tayang di Banda Aceh

Keduanya berbicara bahwa pada saat itu KPK masih melakukan pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket).

Dalam percakapan selanjutnya, muncul kata-kata tentang upaya memadamkan penyelidikan KPK.

3. Saat sarapan pagi di rumahnya, Novanto bilang kepada Andi khawatir dikejar KPK

Andi membenarkan bahwa perkataan itu pernah diucapkan Novanto. Namun, ia tidak memahami maksud perkataan itu.

"Ada Pak Novanto ngomong begitu, tapi prinsipnya saya tidak tahu maksudnya dikejar-kejar KPK," ujar Andi.

Baca: Kapolda Jamin tak Ada Intimidasi

Meski demikian, Andi menduga Novanto komplain karena ia terlibat di langsung di beberapa perusahaan peserta lelang proyek e-KTP.

4. Kepada FBI, Marliem akui penyerahan uang untuk Novanto lewat money changer

Dalam rekaman, Johannes Marliem yang mewakili perusahaan Biomorf Mauritius mengaku pernah diminta beberapa kali menyetorkan uang melalui money changer. Uang-uang tersebut kemungkinan ditujukan kepada Setya Novanto.

Baca: BPJS Ketenagakerjaan dan RSUD Zainoel Abidin Tandatangani MoU

Berikut petikan kata-kata Marliem dalam transkrip wawancara yang ditampilkan jaksa KPK:

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved