Kupi Beungoh

Baitul Asyi, Anggito, dan Hikmah Wakaf

Jika tidak ada orang Aceh yang ke Makkah untuk belajar atau haji, bangunan itu bisa dimanfaatkan untuk siswa dari Nusantara

Editor: Zaenal
Kolase Serambinews.com/ist
Kolase foto 

Menilik polemik rencana investasi tersebut, mungkin ada beberapa hal yang patut menjadi perhatian bersama.

Ramada Hotel, investasi di atas tanah wakaf milik Habib Bugak yang berjarak 400 meter dari Masjidil Haram, Mekkah
Ramada Hotel, investasi di atas tanah wakaf Habib Bugak Al Asyi yang berjarak 400 meter dari Masjidil Haram, Mekkah (IST)

Pertama, faktor kepercayaan. Bahwa selama ini Rakyat Aceh selalu terdepan dalam membantu Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga digelar dengan istilah daerah modal, seperti pembelian pesawat terbang pertama di Indonesia, yang menjadi cikal bakal Garuda Indonesia.

Malah baru-baru ini diketahui masih ada seorang penyumbang untuk pembelian pesawat Seulawah RI 001 yang masih hidup, namanya Nyak Sandang di Aceh Jaya.

Ia menjual kebunnya lalu biayanya disumbang kepada negara, dan sebagai pegangan, ia diberikan obligasi dengan janji akan dibayarkan beserta keuntungannya setelah 40 tahun.

Namun hingga kini obligasi tersebut masih di tangannya, dan ia sendiri tidak mendapat imbalan apapun.

Mungkin saja ada trauma sejarah jika aset wakaf Aceh dikelola atau diinvestasikan oleh BPKH, apalagi kebanyakan usaha yang dikelola oleh Pemerintah seperti BUMN sering merugi.

Hal itu menimbulkan keraguan tersediri bagi masyarakat Aceh, mengingat selama ini manajemen nazir wakaf Aceh di Arab Saudi sudah menghasilkan untung dan dibagikan kepada seluruh jamaah haji asal Aceh setiap tahunnya.

Elaf Al-Mashaer, hotel yang berdiri di atas tanah wakaf Habib Bugak Al Asyi, di Mekkah.
Elaf Al-Mashaer, hotel yang berdiri di atas tanah wakaf Habib Bugak Al Asyi, di Mekkah. (IST)

Kedua, wacana untuk investasi pada tanah wakaf Aceh muncul beriringan denganpro kontra investasi dana haji, yang sempat mendapat reaksi negatif dari beberapa pihak.

Sedangkan persoalan wakaf Aceh di Saudi memang agak sensitif bagi masyarakat Aceh, apalagi jika tidak diiringi dengan penjelasan rinci bagaimana bisnis plan yang akan dibangun di sana.

Ketiga, faktor politik. Setahun lagi proses politik di tingkat nasional akan berlangsung berupa pemilu legislatif dan pemilihan presiden, sehingga sangat berpotensi semua isu akan menjadi komoditi politik, termasuk soal agama.

Keempat, persoalan haji selalu menjadi isu terseksi setiap tahun, walau pelayanan haji sudah tergolong baik, masih saja ada sorotan di sana-sini.

Apalagi sebelumnya ada beberapa orang pejabat publik yang terjerat hukum karena kasus haji.

Oleh sebab itu di tengah belum pulihnya kepercayaan publik terhadap pelaksanaan ibadah haji, wacana investasi dana haji akan menjadi “gorengan” yang sangat seksi.

Ramada dan Elaf Al Mashaer, dua hotel yang berdiri di atas tanah wakaf Habib Bugak Al Asyi
Ramada dan Elaf Al Mashaer, dua hotel yang berdiri di atas tanah wakaf Habib Bugak Al Asyi (Kolase Serambinews.com/ist)

Hikmah wakaf

Terlepas dari reaksi keras dari masyarakat Aceh terhadap investasi di tanah wakaf Asyi, ada beberapa hikmah yang dapat diambil.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved