Pangeran Mohammed bin Salman Putra Mahkota yang Ingin Memimpin Arab Saudi Sampai Akhir Hayat
Penerus Raja Salman itu mengatakan hanya kematian yang bisa menghentikan niatnya.
Bahkan, laporan penyelidikan oleh New York Times menyebutkan adanya satu korban tewas.
Baca: 5 Fakta Zaini Misrin TKI yang Dipancung di Arab Saudi, Pernah Jadi Tukang Cukur di Penjara
Baca: Camat Karang Baru Lantik 160 MDSK Untuk 30 Kampong di Aceh Tamiang
Sementara Badan Hak Asasi Manusia (HRW) menyebut penahanan yang dilancarkan MBS terhadap para pangeran dan politisi itu tak ubahnya pemerasan.
Isu tersebut menjadi pukulan keras bagi MBS meski pihak kerajaan dengan tegas membantah segala tuduhan tersebut.
"Semua yang kami lakukan di Arab Saudi adalah hal yang perlu dilakukan dan legal," kata MBS dalam wawancara selama 60 menit tersebut.
Dalam kunjungan perdananya ke AS sebagai putra mahkota dan pemimpin de facto Arab Saudi, MBS mengatakan ingin memfokuskan pada bidang bisnis untuk memajukan kerajaan. Demikian dilaporkan The New Arab. (The New Arab)
Baca: 32 Tim Stakeholder Pariwisata Dipastikan Bertarung di Tourism Futsal Competition
Baca: Vonis Enam Penambang Emas di Pidie Lebih Rendah dari Tuntutan, Begini Reaksi JPU