LIPSUS Jejak Kerajaan Kuala Batu

Mengenal USS Potomac, Kapal Perang Amerika yang Membombardir Kuala Batu di Aceh Barat Daya

Peristiwa ini sekaligus menjadi awal dari berakhirnya kekuasaan Kerajaan Kuala Batu, di wilayah Aceh Barat Daya.

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
Kolase Serambinews.com/ist

Di samping 3 kapal di pelabuhan, 5 benteng diketahui mengawal kota dekat pesisir.

Downes memerintahkan 1 detasemen dari 282 marinir dan nakhoda ke perahu kapal, yang beberapa dari perahu itu sudah dilengkapi dengan meriam ringan.

Dari perahu itulah, para nakhoda dan marinir Potomac membakar kapal-kapal Aceh di pelabuhan Kuala Batee dan menyerang benteng kota.

Sementara bantuan dari senapan-senapan Potomac digunakan untuk membalas tembakan dari benteng Kuala Batee.

(Baca: Ini 6 Kekuatan Militer Korea Utara, Bisa Kalahkah Amerika Serikat dan Korea Selatan)

Senapan modern yang digunakan AS jauh lebih baik dibandingkan dengan senapan kunci korek milik pasukan Kuala Batu yang sudah ketinggalan zaman.

Namun penduduk berperang dengan sengit dan pertempuran bergeser ke pertarungan tangan di mana salah satu raja yang menguasai benteng terbunuh bersama 150 jawara lainnya.

Di pihak AS, hanya 2 yang tewas selama serangan dan 11 nakhoda dan marinir lainnya luka-luka.

Setelah benteng pesisir tersebut jatuh, penduduk Kuala Batu yang tersisa melarikan diri ke pedalaman, bersembunyi di benteng-benteng (kini disebut Madat) di kawasan sekitar.

Namun alih-alih menggunakan benteng yang tersisa tersebut, marinir Amerika menyerang kota.

Perampokan dan penjarahan skala besar terjadi hampir di seantero kota disertai dengan banyaknya penduduk yang terbunuh.

Lukisan yang mengilustrasikan serangan USS Potomac ke Kuala Batu, 5 Februari 1832.
Lukisan yang mengilustrasikan serangan USS Potomac ke Kuala Batu, 5 Februari 1832. (www.gruntworks11b.com)

Downes kemudian memerintahkan anak buahnya kembali ke kapal dan mengebom benteng ke-5 dan juga kota Kuala Batu, hingga pimpinannya yang selamat setuju untuk menyerah. Serangan tersebut memakan korban 300 penduduk lainnya.

Setelah memberi perlawanan sengit, penguasa Kuala Batee akhirnya menyerah dan meminta ampun.

Downes berkata bahwa jika ada kapal AS lain yang diserang lagi, tindakan yang sama akan dijalankan terhadap pelakunya.

Penguasa lain dari wilayah sekitarnya juga mengirim delegasi ke kapal itu dan meminta dengan sangat agar mereka tidak diperlakukan sama seperti Kuala Batee.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved