Sejarah Bakal Terulang di Suriah, Rusia Ingatkan Dosa Amerika di Yugoslavia, Irak, dan Libya
Vladimir Putin Ingatkan Dosa Amerika di Yugoslavia, Irak, dan Libya, Sejarah Bakal Terulang di Suriah
Mereka juga tidak menemukan korban senjata kimia yang bisa dimintai keterangan.
Yang menarik, tak semua pejabat di legislatif Amerika Serikat setuju dengan kebijakan Donald Trump menyerang Suriah.
Baca: Acara Perpisahan Murid SD Bireuen di Waterboom Kuta Malaka Tragis, Satu Orang Benar-benar Berpisah
Baca: Bus Rombongan Jamaah Zikir Aceh Tamiang Tabrakan di Aceh Besar, Ini Identitas Korban Meninggal
Senator Oregon, Jeff Merkley, bahkan sependapat dengan Putin, bahwa Amerika harusnya mengingat apa yang terjadi dengan peristiwa di Irak dan Afghanistan.
"Kita telah belajar dari Afghanistan dan Irak, bahaya meluncurkan aksi militer tanpa tujuan dan strategi yang jelas,"
"Jika Presiden ingin berperang, maka rakyat Amerika dan Kongres harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan," kicau Jeff Merkley di akun Twitter-nya.
Baca: Meresahkan, Kamera Pengintai Berbentuk Gantungan Baju Dijual di Toko Online
Baca: 6 Pelajar Langsa Berjuang Untuk Hidup Saat Sampan Terbalik di Hempas Ombak Air Pasang, 3 Meninggal
PBB Melawan Rusia
Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) menolak resolusi Rusia pada Sabtu lalu, yang menyerukan hukuman terhadap serangan militer yang diluncurkan Amerika Serikat (AS), Inggris dan Perancis ke Suriah.
Serangan itu disebut sebagai tanggapan atas serangan senjata kimia yang diduga dilakukan pada awal bulan ini.
Dikutip dari laman The Times of Israel, Minggu (15/4/2018), Moskow gagal memenangkan dukungan terkait seruannya mengecam 'agresi' terhadap negara yang dilanda perang setelah operasi gabungan AS, Inggris dan Perancis.
Langkah Rusia itu yakni mengutuk 'agresi' melawan Suriah dan menuntut agar ketiga negara sekutu tersebut menahan diri dari serangan lebih lanjut.
Baca: 9 Fakta Mohamed Salah, Rajin Baca Al-Qur’an dan Beri Nama Anaknya Tanah Suci Umat Muslim