Sumur Minyak Meledak

Kenapa Warga Nekat Mengebor Minyak Secara Tradisional? Ini Penjelasan Anggota DPRA

Dengan adanya tambang rakyat ini mereka dapat bekerja di sana, dan mendapatkan rezeki untuk dibawa pulang ke rumah

Penulis: Mawaddatul Husna | Editor: Zaenal
IST
Air memancur dari lobang sumur minyak yang meledak dan terbakar di Dusun Bhakti, Gampong Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur. Foto direkam, Kamis (26/4/2018). 

(Baca: Api di Sumur Minyak Ranto Peureulak Sudah Padam, Tapi Minyak Masih Menyembur Tinggi)

Bagi masyarakat pencari minyak mentah tradisional, kata Akmal, mereka tidak memikirkan akibat bahaya dari tindakannya.

Yang mereka pikirkan adalah bagaimana bisa dapat minyak mentah, kemudian dijual dengan harga Rp 600.000/drum (220 liter).

Menurut pengakuan angota masyarakat setempat, kepada Tim Geologi ESDM yang melakukan wawancara kepada keluarga korban yang selamat, satu lobang pengeboran minyak mentah dengan kedalaman 80 - 100 meter, bisa mendapat 10 - 20 drum minyak tanah.

Ini artinya mereka bisa mendapat uang Rp 6 - Rp 12 juta.

Minyak mentah itu dijual kepada pihak luar untuk diolah menjadi berbagai jenis bahan bakar. Antara lain, jadi minyak solar, minyak tanah dan bensin secara manual.

Mengenai semburan api dan gas dari lubang sumur gas, staf geologi Dinas ESDM Aceh, Mukhlis mengatakan, itu adalah trap gas, yaitu cebakan/cekungan gas yang dangkal yang potensi migasnya tidak ekonomis untuk diekploitasi.

Menurutnya, sistem pengeboran tidak dilakukan sesuai kaidah atau prosedur.

Misalnya, menutup sumur bor dengan rapi dan mengukur tekanan gas yang sewaktu-waktu bisa meledak.

“Dari fakta yang kita temukan dilapangan, hal itu tidak dilakukan, melainkan minyak mentah yang ke luar dari sumur baru migas yang di bor, dialirkan begitu saja di atas permukaan tanah,” kata dia.  

Untuk minyak mentah yang pertama ke luar, biasanya megeluarkan gas yang terbakarnya.

Akibatnya, terjadikan ledakan api dari dalam sumur,  hingga merengut 19 orang korban jiwa meninggal dunia, lima unit rumah terbakar dan melukai 41 orang, yang kini sedang dirawat di berbagai rumah sakit di Aceh Timur, Langsa, Banda Aceh, dan Medan.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved