Kesehatan
Memiliki Golongan Darah O? Hati-hati Karena 3 Kali Lebih Rentan Terhadap Kematian Jika Terluka Parah
Tim peneliti itu membandingkan tingkat kematian dengan cara mengetahui golongan darah lebih dari 900 ratus pasien.
SERAMBINEWS.COM - Darah adalah cairan yang terdapat pada semua hewan tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh.
Darah juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Untuk istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo atau hemato yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.
Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Wataru Takayama dari Tokyo Medical and Dental University Hospital, Jepang, membandingkan tingkat kematian antara pasien yang terluka/cedera parah.
Pasien-pasien itu dirawat di dua pusat perawatan darurat medis di Jepang antara tahun 2013-2016.
Baca: Jokowi Sebut Racun Kalajengking Berharga Rp 145 Miliar Perliter, Ternyata Ini 4 Keistimewaannya
Baca: Terkait Pidato Jokowi Soal Racun Kalajengking, Warganet Ramai Cari-cari Info, Ini yang Didapat
Baca: Sindir Jokowi? CEO AMI Group: Raja Kalajengking Itu Julukan Lain dari Firaun
Tim peneliti itu membandingkan tingkat kematian dengan cara mengetahui golongan darah lebih dari 900 ratus pasien.
Berarti ada pasien dengan golongan darah berbeda seperti A, B, O dan AB yang masuk dalam penelitian itu.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pasien dengan golongan darah O menghadapi tingkat kematian 28 persen.
Hal ini lebih tinggi tingkat kematiannya dari golongan darah A, B dan AB yang digabung prosentasenya hanya 11 persen.
Lantas apa alasannya orang dengan golongan darah O tiga kali lebih rentan mati karena terluka parah dibanding golongan darah lainnya?
Para peneliti menduga hasil temuan yang mengejutkan ini berasal dari yang disebut faktor von Willebrand alias lambatnya pembekuan darah.
Baca: Emas Rp 1,9 Juta/Mayam
Baca: Sarapan Lebih Siang, Sehatkah? Simak Penjelasannya
Baca: 73.012 Siswa Aceh Lulus UN 2018
Orang dengan golongan darah O ternyata memiliki tingkat hemostatis (pembekuan darah) yang rendah.
Sehingga jika terluka parah maka darah akan terus mengucur dari lukanya karena proses pembekuan untuk menyumbat darah yang keluar lambat.
Sehingga pasien dengan golongan darah O meningkat resiko kematiannya karena kehabisan darah.
Meskipun tidak ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengubah fakta yang tidak menyenangkan ini, Takayama dan timnya mengatakan bahwa temuan ini dapat membantu staf perawatan darurat rumah sakit untuk lebih siap ketika mendapat pasien luka parah dengan golongan darah O.
Karena orang dengan golongan darah O dapat menerima donor darah dari semua golongan darah lainnya maka bila terjadi pendarahan parah pada pasien golongan darah O, secara darurat bisa ditransfusikan darah golongan lainnya untuk mempercepat proses hemostatis, hal diatas baru hipotesis sementara tim peneliti pimpinan Wataru Takayama.
"Hasil penelitan kami juga menimbulkan hipotesis tentang bagaimana transfusi darurat sel darah merah golongan lain ketipe O yang terluka parah dapat mempengaruhi hemostatis, proses pembekuan darah" ujat Takayama.
Namun sekali lagi penelitian ini harus dilanjutkan karena tim peneliti pimpinan Takayama hanya melakukan tes di dan kepada orang-orang Jepang saja yang belum tentu di beda negara hasilnya sama.(Seto Aji/Grid)
Artikel ini telah tayang di grid.id dengan judul Memiliki Golongan Darah O? Hati-hati Karena 3 Kali Lebih Rentan Mati Jika Terluka Parah