Luar Negeri
Kesalahan Fatal Amerika Saat Invasi ke Irak dan Gantung Saddam Husein, Akankah Terulang di Suriah?
Ia dengan tegas mengatakan bahwa pemerintah AS melakukan kesalahan fatal dalam intervensi ke Irak.
Baca: Calon Anggota KIP Bireuen Ikut Ujian Tulis, Ini Jadwal Pengumuman dan Tahapan Lainnya

Kesalahan fatal AS ketika menginvasi Irak
Kesalahan intelijen terkait senjata pemusnah massal di Irak bukan satu-satunya kesalahan AS.
Nixon mengatakan, Saddam sudah memperingatkan soal nation building jika pemerintah Amerika Serikat ingin mengelola Irak.
“Anda akan gagal. Anda akan menyadari tak mudah untuk memerintah Irak,” tambah Saddam seperti disampaikan Nixon.
Masih kepada Nixon, Saddam mengatakan, pemerintah AS tidak memahami rakyat Irak karena AS tak memahami bahasa, pola pikir, sejarah, hingga cuaca negeri yang disebut sebagai Negeri 1001 Malam itu.
Ternyata prediksi Saddam menjadi kenyataan.
Irak kini terjerembab dalam kekacauan setelah Saddam disingkirkan.
Baca: 1.605 Sertifikat Gratis Dibagikan Kepada Warga Aceh Barat Daya, Ada yang tak Bisa Diproses
Baca: Sanggar Kesenian Aceh UGM Raih Juara Umum dalam Kompetisi Tari Dunia di Paris
Sejak itu, konflik bersenjata tak kunjung reda di Irak, dan sudah mengakibatkan setidaknya 200 ribu warga negeri itu tewas (data tahun 2016).
Saddam Hussein dieksekusi dengan cara digantung pada 2006, tiga tahun setelah ia ditangkap pasukan khusus AS di dekat kampung halamannya, Tikrit.
Lepas dari itu, ada pola serupa yang dilakukan Amerika Serikat ketika menginvasi Suriah beberapa hari yang lalu.
AS menuding, negara Bashar al-Assad itu telah menggunakan senjata kimia di Ghouta.
Meski begitu, hingga sekarang, belum ada bukti yang cukup valid bahwa al-Assad menggunakan senjata berbahaya itu? (intisari online)
Baca: VIDEO - Gubernur Aceh Buka Aceh Culinary Festival 2018
Baca: Bupati Aceh Besar Ikut Jalan Santai Bersama Ribuan Warga di Kota Jantho