Pernah Bertemu Soeharto, Mahathir Mohamad: Saya Selalu Berbicara dari Hati ke Hati Dengan Pak Harto
Dalam pemilu Malaysia, Mahathir berhasil mengalahkan perdana menteri petahana Najib Razak.
Ketika krisis ekonomi melanda Asia Tenggara, saat itu mata uang Malaysia juga jatuh lebih dari separtuhnya, dari RM 25 per US $ menjadi RM 5 per 1 US $.
Sedangkan Indonesia jatuh dari Rp. 2.500 per 1 US $ menajdi Rp. 16.000 per 1 US $, sehingga menyebabkan Indonesia sangat miskin yang mengakibatkan meningkatnya pengangguran.
Semuanya menyalahkan Pak Harto, padahal kondisi itu terjadi bukan karena Pak Harto, sementara Malaysia juga sibuk mencari jalan keluarnya sendiri.
Siapapun yang menghadapi masalah tersebut, pasti tidak akan bisa menyelesaikan. Apalagi pada waktu itu semua menyalahkan Pak Harto sehingga komnunikasi tidak bisa dilakukannya.
Saya berkesimpulan bahwa badai perekonomian yang melanda Asia Tenggara pada tahun 1998 itu memang dirancang untuk menjatuhkan pemerintahan Pak Harto. Seharusnya Pak Harto yang telah memerintah dengan bijak dan berhasil membawa kemajuan bagi Indonesia dan ASEAN, tidak pantas mendapat perlakuan seperti itu.
Di ASEAN, Pak Harto memainkan peranan yang sangat penting. Para pemimpin negara ASEAN mendudukkan Pak Harto sebagai orang tua.
Kejatuhan Pak Harto merupakan kerugian yang besar di Asia Tenggara karena beliau sangat dihormati oleh para pemimpin Asean lainnya.
Saya dan Pak Harto selalu bertukar cendera mata setiap kali bertemu. Saya senang sekali ketika mendapat kenangan lukisan wayang kulit, ini tidak ada dimanapun, bagus sekali.
Saya juga mengikuti cara Pak Harto yang menyimpan rapi semua kenangan dari kepala-kepala negara sahabat di Museum Purna Bahakti Pertiwi.
Hadiah-hadiah yang pernah saya terima bukanlah untuk diri sendiri, melainkan untuk seluruh rakyat Malaysia. Saya kumpulkan hadiah-hadiah tersebut dan meletakkanya di museum.
Kadangkala Pak Harto mengetengahkan peribahasan Jawa dalam pembicaraan empat mata. Kami tertawa bersama.
Pak Harto senang makan gudeg, saya pun suka gudeg. Makan bersama pun sering dilakukan. Hubungan pribadi ini memberikan dampak positif kepada hubungan kedua negara.
Pak Harto adalah seorang Presiden dari sebuah negara yang besar, tetapi dirinya tidak pernah lupa bahwa antara dua buah negara adalah serumpun bangsa sehingga tidak ingin bermusuhan. Saya merasa terhormat dapat diterima Pak Harto sebagai sahabat.
Setiap pemimpin memiliki kekurangan dan kelebihan, tetapi sebagai sebuah bangsa kita tidak boleh melupakan kejayaan yang telah berhasil dicapai oleh sebuah kepemimpinan.
Bagaimana Pak Harto menempatkan Bung Karno sebagai tokoh proklamasi yang membawa Indonesia merdeka, itu tidak terlupakan. Begitu seharusnya yang diberlakukan terhadap Pak Harto.
Saya juga menyaksamai upaya Pak Harto mempertahankan Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila sebagai idiologi bangsa.
Setiap negara memiliki nilai-nilai kebangsaan dan jatidiri yang harus dipertahankan. Malaysia mengikuti apa yang dilakukan Pak Harto, yakni dengan adanya rukun negara.
Kami mencontoh Indonesia. Setiap negara memerlukan sebuah pegangan yang menjadikan kita semua memiliki komitmen yang sama terhadap pegangan itu, sehingga sebuah bangsa bisa bersatu dalam suatu negara.
Saya mengetahui beberapa hal yang menjadikan kunci sukses Pak Harto di dalam memimpin dan membangun Indonesia.
Yaitu, Pak Harto memiliki ketegasan dan beliau sangat paham terhadap berbagai masalah dan hal-hal yang diperlukan oleh rakyat dan negara Indonesia. Memang ada pemimpin yang bisa tetapi tidak memahami keperluan negaranya.
Sebagai contoh, mengenai demokrasi. Kita memerlukan demokrasi, tetapi demokrasi seperti di Barat tidak cocok untuk negara yang lain karena masing-masing negara memiliki kekhasan dan tidak dapat dipaksakan.
Pak Harto amat memahami kebutuhan demokrasi di Indonesia. Itu sebabnya mengapa di bawah kepemimpinan Pak Harto, Indonesia bisa maju dari negara miskin menjadi negara berkembang.
* Tulisan ini diperkaya dengan tulisan Mahathir dalam Buku The Malay Dilemma
Baca: Bripka Marhum Prencje, Intel Brimob yang Tewas Ditusuk di Mako Brimob, Pelakunya Tewas Ditembak
Baca: Aksi Bela Baitul Maqdis 115, Massa Bacakan Enam Poin Pernyataan Sikap
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Mahathir Mohamad: Saya Selalu Berbicara dari Hati ke Hati Dengan Pak Harto