Ramadhan 1439 H
Meskipun Nikmat, Jangan Tidur Setelah Sahur, Penyakit Mematikan Ini Bakal Mengintai
Tidur setelah makan sangat tidak dianjurkan bahkan dalam kategori dilarang karena dampak buruknya banyak.
Perut buncit terjadi karena saat tidur tubuh jadi hemat energi dan secara otomatis lemak akan mudah tertimbun di perut kita.
Selain perut buncit, dampak buruk lainnya adalah refluks.
Refluks adalah ketika makanan belum dicerna maka bisa berbalik dari lambung ke kerongkongan.
Hal tersebut terjadi karena pengaruh gravitasi akibat kita tidur.
"Jika terjadi refluks maka asam lambung akan naik dan melukai kerongkongan. KArena mengalami luka, kerongkongan akan terasa panas seperti terbakar dan mulut terasa pahit." tulis Pramono.
Baca: Setelah Berhubungan Suami Istri, Mandi Junub Dahulu atau Langsung Santap Sahur? Simak Penjelasannya
Baca: Alquran Dijadikan Barang Bukti Kasus Terorisme, Gerindra: Itu Aneh dan Kebablasan
Normalnya isi lambung akan kosong kembali sekitar dua jam setelah makan.
Namun, bila posisi tubuh berbaring, maka pengosongan lambung akan terhambat.
Pengosongan lambung yang terhambat akan mengakibatkan timbulnya gangguan pencernaan seperti diare atau sembelit tergantung bahan makanan yang dikonsumsi.
Yang lebih bahaya adalah meningkatnya risiko terkena stroke juga bisa terjadi bila tidur setelah sahur.
Awas Penyakit Mematikan Ini
Salah satu penyakit yang akan muncul akibat tidur setelah makan adalah GERD atau gastroesophageal reflux disease.
GERD adalah penyakit pencernaan yang paling umum terjadi di dunia yang diderita lebih dari 10-20 persen populasi orang dewasa.
Gejala khas GERD adalah rasa panas di dada seperti terbakar dan ada sesuatu yang balik arah seperti ada yang mengganjal atau disebut juga heartburn.
Baca: 3 Tahanan Kabur dari Rutan Usai Sahur
Baca: Aliando Ngaku Bangun Masjid Mewah, Fakta Sebenarnya Menggemparkan, Bohong?
Heartburn yang berhubungan dengan GERD biasanya dialami setelah makan. Ada juga gejala lainnya, termasuk suara serak, radang tenggorokan, batuk kering kronis, terutama pada malam hari.
Menurut Ari, penanganan penderita GERD pada prinsipnya adalah menghilangkan gejala dan mencegah komplikasi. Hal ini dapat dilakukan melalui perubahan gaya hidup, atau bila perlu melalui intervensi medis.